Cari Disini / Search Here

Google
 

Wednesday, August 29, 2007

SURAT DARI SETAN UNTUKMU



Aku melihatmu kemarin, saat engkau memulai aktifitas harianmu. Kau bangun tanpa sujud mengerjakan subuhmu. Bahkan kemudian, kau juga tidak mengucapkan "Bismillah" sebelum memulai santapanmu, juga tidak sempat mengerjakan shalat Isha sebelum berangkat ketempat tidurmu. Kau benar2 orang yang bersyukur, Aku menyukainya. Aku tak dapat mengungkapkan betapa senangnya aku melihatmu tidak merubah cara hidupmu.

Hai Bodoh, Kamu millikku. Ingat, kau Dan aku sudah bertahun-tahun bersama, Dan aku masih belum bisa benar2 mencintaimu . Malah aku masih membencimu, karena aku benci Allah. Aku hanya menggunakanmu untuk membalas dendamku kepada Allah. Dia sudah mencampakkan aku dari surga, Dan aku akan tetap memanfaatkanmu sepanjang masa untuk membalaskannya. Kau lihat, ALLAH MENYAYANGIMU. Dan dia masih memiliki rencana-rencana untukmu dihari depan. Tapi kau sudah menyerahkan hidupmu padaku, Dan aku akan membuat kehidupanmu seperti neraka. Sehingga Kita bisa bersama dua kali Dan ini akan menyakiti hati ALLAH.
Aku benar-benar berterimakasih padamu, karena aku sudah menunjukkan kepada NYA siapa yang menjadi pengatur dalam hidupmu dalam masa2 yang kita jalani. Kita nonton film porno bersama, memaki orang, mencuri, berbohong, munafik, makan sekenyang-kenyangnya , guyon2an jorok, bergosip, manghakimi orang, menghujam orang dari belakang, tidak hormat padaorang tua , Tidak menghargai Masjid, berperilaku buruk. TENTUNYA kau tak ingin meninggalkan ini begitu saja.

Ayolah, Hai Bodoh, kita terbakar bersama, selamanya. Aku masih memiliki rencana2 hangat untuk kita. Ini hanya merupakan surat penghargaanku untuk mu. Aku ingin mengucapkan 'TERIMAKASIH' karena sudah mengizinkanku memanfaatkan hampir semua masa hidupmu. Kamu memang sangat mudah dibodohi, aku menertawakanmu. Saat kau tergoda berbuat dosa kamu menghadiahkan tawa. Dosa sudah mulai mewarnai hidupmu. Kamu sudah 20 tahun lebih tua, dan sekarang aku perlu darah muda. Jadi, pergi dan lanjutkanlah mengajarkan orang-orang muda bagaimana berbuat dosa. Yang perlu kau lakukan adalah merokok, mabuk-mabukan, berbohong, berjudi, bergosip, dan hiduplah se-egois mungkin. Lakukan semua ini didepan anak-anak dan mereka akan menirunya. Begitulah anak-anak . Baiklah, aku persilahkan kau bergerak sekarang. Aku akan kembali beberapa detik lagi untuk menggoda mu lagi. Jika kau cukup cerdas, kau akan lari sembunyi, dan bertaubat atas dosa-dosamu. Dan hidup untuk Allah dengan sisa umurmu yang tinggal sedikit. Memperingati orang bukan tabiatku, tapi diusiamu sekarang dan tetap melakukan dosa, sepertinya memang agak aneh. Jangan salah sangka, aku masih tetap membencimu. Hanya saja kau harus menjadi orng tolol yang lebih baik dimata ALLAH.

Catatan : Jika kau benar2 menyayangiku , kau tak akan membagi surat ini dengan siapapun

Thursday, August 23, 2007

Perjalanan Manusia Setelah Mati




Berikut hadits yang penuh berisi nasehat bagi orang yang mau memikirkannya.Dari Al-Bara' bin 'Azib, dia berkata: "Kami keluar bersama Rasulullah Salallahu 'Alaihi wa Salam (mengantarkan) jenazah seorang laki-laki Anshar. Kemudian kami sampai di kuburan, tetapi belum dibuatkan lah :



*1). Maka Rasulullah Salallahu 'Alaihi wa Salam duduk, dan kami duduk di sekitar beliau. Seolah-olah di atas kepala kami (hinggap) burung

*2). Ditangan beliau terdapat kayu yang beliau pukulkan ketanah sampai berbekas.Lalu beliau mengangkat kepalanya, kemudian bersabda: "Berlindunglah kepada Allah dari siksa kubur!",dua kali atau tiga kali- kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya seorang hamba yang mukmin, saat akan meninggalkan dunia dan menuju akhirat, turun kepadanya malaikat-malaikat dari langit, wajah-wajah mereka putih, wajah-wajah mereka seolah-olah matahari. Mereka membawa kafan dari kafan-kafan sorga, dan hanuth

*3)dari hanuth sorga.

Sehingga para malaikat itu duduk dari hamba yang mukmin itu sejauh mata memandang.Dan datanglah malakul maut 'alaihis salam

*4) sehingga dia duduk dekat kepalanya, lalu berkata: "Wahai nafs (jiwa; ruh; nyawa) yang baik, keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaanNya!". Maka nyawa itupun keluar, ia mengalir sebagaimana tetesan air mengalir dari mulut qirbah (wadah untuk menyimpan air yang terbuat dari kulit), lalu malakul maut itu memegangnya.Setelah malakul maut itu memegangnya, mereka (para malaikat yang berwajah putih itu) tidak membiarkan nyawa itu -sekejap mata di tangannya, mereka mengambilnya, dan meletakkannya pada kafan sorga itu. Dan keluarlah darinya bau misk yang paling wangi yang dio dapati di atas bumi.Kemudian mereka naik membawa nyawa tersebut.

Tidaklah mereka melewati sekelompok para malaikat, kecuali sekelompok malaikat itu bertanya:"Ruh siapakah yang baik ini?". Mereka menjawab:"Si Fulan anak Si Fulan", dengan nama terbaik yang dia dahulu diberi nama di dunia. Sehingga mereka membawa nyawa itu sampai ke langit dunia. Kemudian mereka minta dibukakan untuk nyawa tersebut. Maka langit dunia dibukakan untuknya.Kemudian para penghuni pada tiap-tiap langit mengiringi nyawa itu sampai ke langit yang selanjutnya. Sehingga membawa nyawa itu berakhir ke langit yang ke tujuh. Lalu Allah 'Azza wa Jalla berfirman:"Tulislah kitab (catatan) hambaku di dalam 'iliyyin

*5), dan kembalikanlah dia ke bumi. (Karena sesungguhnya dari bumi Kami telah menciptakan mereka,dan darinya Kami akan mengeluarkan mereka, pada waktu yang lain. Maka ruhnya dikembalikan)

*6) di dalam jasadnya.Kemudian dua malaikat mendatanginya dan mendudukannya:

# Kedua malaikat itu bertanya:"Siapakah Rabbmu?"

# Dia menjawab:"Rabbku adalah Allah".

# Kedua malaikat itu bertanya:"Apakah agamamu?"

# Dia menjawab:"Agamaku adalah Al-Islam".

# Kedua malaikat itu bertanya:"Siapakah laki-laki yang diutus kepada kamu ini?"

# Dia menjawab:"Beliau utusan Allah".

# Kedua malaikat itu bertanya:"Apakah ilmumu?"

# Dia menjawab:"Aku membaca kitab Allah, aku mengimaninya dan membenarkannya".Maka seorang penyeru dari langit berseru: "HambaKu telah (berkata) benar, berilah dia hamparan dari sorga, (dan berilah dia pakaian dari sorga)

*7) bukakanlah sebuah pintu untuknya ke surga.

Maka datanglah kepadanya bau sorga dan wanginya sorga. Dan diluaskan baginya di dalam kuburnya sejauh mata memandang.Dan datanglah seorang laki-laki berwajah tampan kepadanya, berpakaian bagus, beraroma wangi, lalu mengatakan: "Bergembiralah dengan apa yang menyenangkanmu, inilah harimu yang engkau telah dijanjikan(kebaikan)". Maka ruh orang mukmin itu bertanya kepadanya: "Siapakah engkau, wajahmu adalah wajah yang membawa kebaikan?" Dia menjawab: "Aku adalah amalmu yang shalih". Maka ruh itu berkata: "Rabbku tegakkanlah hari kiamat, sehingga aku akan kembali kepada istri dan hartaku". Dan sesungguhnya seorang hamba yang kafir, pada saat akan meninggalkan dunia dan menuju akhirat, turun kepadanya malaikat-malaikat yang memiliki wajah-wajah hitam.Mereka membawa pakaian-pakaian dari rambu, sehingga duduk darinya sejauh mata memandang.

Kemudian datanglah malakul maut, sehingga dia duduk di dekat kepalanya, lalu berkata: "Wahai nafs (jiwa; ruh; nyawa) yang jahat, keluarlah menuju kemurkaan Allah dan kemarahannya!". Maka nyawa itupun bercerai-berai di dalam jasadnya. Maka malakul maut mencabutnya, sebagaimana dicabutnya saffud

*8) dari wol yang basah.

Lalu malakul maut itu memegangnya. Setelah malakul maut memegangnya, mereka (para malaikat yang berwajah hitam itu) tidak membiarkan nyawa itu -sekejap mata- di tangannya, sehingga mereka mengambilnya, dan meletakkannya pada pakaian dari rambut itu. Dan keluarlah darinya seperti bangkai yang paling busuk yang didapati di atas bumi.Kemudian mereka naik membawa nyawa tersebut.

Tidaklah mereka melewati sekelompok para malaikat kecuali sekelompok para malaikat itu bertanya: "Ruh siapakah yang jahat ini?". Mereka menjawab: "Si Fulan anak si Fulan", dengan nama terburuk yang dia dahulu diberi nama di dunia. Kemudian minta dibukakan, tetapi langit di dunia tidak dibukakan untuknya.

Kemudian Rasulullah Salallahu 'Alaihi wa Salam membaca: "Sekali-kali tidak dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lobang jarum." (QS. Al-A'raf:40)
Lalu Allah 'Azza wa Jalla berfirman: "Tulislah kitab (catatan) hambaku di dalam sijjin",

*9) di bumi yang bawah, kemudian nyawanya dilempar dengan keras.Kemudian Rasulullah Salallahu 'Alaihi wa Salam membaca: "Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh." (QS: Al Hajj:31)

Kemudian ruhnya dikembalikan di dalam jasadnya. Dan dua malaikat mendatanginya dan mendudukkannya:
# Kedua malaikat itu bertanya:"Siapakah Rabbmu?"

# Dia menjawab:"Hah, hah, aku tidak tahu".

# Kedua malaikat itu bertanya:"Apakah agamamu?"

# Dia menjawab:"Hah, hah, aku tidak tahu".

# Kedua malaikat itu bertanya:"Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada kamu ini?"

# Dia menjawab: "Hah, hah, aku tidak tahu".

Maka seorang penyeru dari langit berseru: "Hambaku telah (berkata) dusta, berilah dia hamparan dari neraka, dan bukakanlah sebuah pintu untuknya ke neraka". Maka datanglah kepadanya panasnya neraka dan asapnya. Dan kuburnya disempitkan atasnya, sehingga tulang-tulang rusuknya berhimpitan. Dan datanglah seorang laki-laki berwajah buruk kepadanya berpakaian buruk, beraroma busuk, lalu mengatakan: "Terimalah kabar dengan apa yang menyusahkanmu, inilah harimu yang engkau telah dijanjikan (keburukan)".Maka ruh orang kafir itu bertanya kepadanya:"Siapakah engkau, wajahmu adalah wajah yang membawa keburukan?" Dia menjawab: "Aku adalah amalmu yang buruk". Maka ruh itu berkata: "Rabbku, janganlah engkau tegakkan hari kiamat".(HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Al-Albani di dalam Ahkamul Janaiz dan Shahih Al-Jami' no:1672)

Note:


1). Celah yang ada pada kiblat kubur sebagai tempat mayit.
2). Di dalam perkataan ini terdapat isyarat diam di saat penguburan, tidak mengeraskan dzikir-dzikir, dan berteriak dengan tahlil (perkataan: Allahu Akbar), maka renungkanlah.
3). Minyak wangi khusus yang dicampur untuk mayit, memiliki aroma yang wangi.
4). Banyak orang menamakannya Izra'il, namun itu tidak ada dalilnya.
5). Dari kata 'a-'uluw (tinggi),ada juga yang mengatakan: itu adalah langit ke tujuh, dan disanalah ruh-ruh kaum mukminin.
6). Dalam kurung ini tidak terdapat di dalam kitab berbahasa Arab yang kami terjemahkan: Al-Maut, karya Syaikh Ali bin Hasan, tetapi ada di dalam kitab asalnya, Ahkamul Janaiz karya Syaikh Al-Albani, dan terdapat di dalam lafazh hadits imam Ahmad di dalam Musnadnya, maka kamipun menuliskannya.
7). Lihat fone note sebelum ini.
8). Gancu; besi-besi bercabang yang dibengkokkan (ujungnya)
9). Yakni: penjara dan tempat yang sempit.

Dikutip dari Majalah As-Sunnah Hal 07, Edisi 02/Tahun VIII/1425H/2004M

Wednesday, August 22, 2007

KEMATIAN YANG INDAH


ADA orang yang matinya indah, lancar, gampang. bahkan tampaknya gembira dan tersenyum. Dan ada pula yang matinya seret, susah, menakutkan, disertai oleh kejangan-kejangan, berbelit-belit menghempaskan badan ke kiri dan ke kanan, sambil bunyi sesak nafas dan bersuara yang seram.
Keadaan yang demikian, bukan saja menurut persaksian orang-orang yang sering menghadiri atau melepas orang menghembuskan nafas terakhir, tetapijuga diakui dan diterangkan oleh Islam dengan Hadis dan ayat-ayat al-Quran. Kematian yang seret, susah dan menakutkan itu diterangkan al Quran: "Ingatlah bila roh sudah sampai di kerongkongan. Ditanyakan: Siapakah lagi yang dapat menyembuhkan? Yakinlah ia bahwa perpisahan (mati) sudah datang.

Berbelitiah kepayahan demi kepayahan. Kepada Tuhanmu di hari itu ia akan kembali. Padahal ia tidak membenarkan (ajaran Allah) dan tidak ber-sembahyang. Bahkan senantiasa mendustakan dan berpaling. Laild kembali mendapatkan keluarganya dengan bersombong diri. Celakalah engkau dan celaka. Lagi sekali celakalah engkau dan celaka. " (al-Qiamah: 26-35)
Demikian pula Hadis yang menerangkan susah dan seretnya kematian seorang yang bernama Alqamah, karena kedurhakaannya terhadap ibunya sendiri.

Orang yang seret dan susah kematiannya, ialah orang-orang yang semasa hidupnya banyak melakukan dosa-dosa besar; mengengkari akan ajaran Allah, pernah bersombong diri terhadap Allah, pernah mengeluarkan kata-kata yang menghipa terhadap Allah. Demikianjuga orang yang pernah melakukan pembunuhan sesama manusia tanpa alasan yang sah, atau orang yang durhaka terhadap ibu dan bapanya.

Di antara beratus atau beribu contoh, ialah kematian Josef Stalin yang menurut keterangan anaknya sendiri dengan tulisannya di berbagai surat-surat khabar, ia mati sesudah 2 x 24 jam lamanya ia membanting diri ke kiri dan ke kanan, dengan dada yang kembang-kempis, nafas-sesak, mengerang, mengeluh dan berteriak. Benar-benar sebagai yang diterangkan ayat al-Quran tersebut di atas: berbelit kepayahan demi kepayahan, celaka, celaka, celaka dan celaka. Karena melihat pemandangan yang luar biasa itu, anaknya sejak keciinya atheis, lalu mulai percaya akan adanya Tuhan, sehingga dengan kepercayaannya itu ia terpaksa meninggalkan tanahairnya, Rusia, lari ke India, Eropah, akhirnya menetap di Amerika, negara musuh bangsanya dan bapanya sendiri.

Di dalam al-Quran diterangkan sebagai berikut:
"Adapun bila yang meninggal itu adalah orang-orang yang mendekatkan diri (kepada Allah). Maka (kematian baginya) adalah lega, semerbak dan nikmat sekali." (al-Waqi'ah: 88-89)
Tegas sekali ayat tersebut menerangkan keindahan mati bagi manusia yang mendekatkan diri kepada Tuhan. Sekalipun matinya dengan mata pedang, peluru senapang, di atas tiang gantungan atau di Lubang Buaya sekalipun, baginya mati itu tetap lega, semerbak dan nikmat sekali. Berpuluh Hadis menerangkan indahnya kematian banyak sahabat Rasulullah s.a.w. baik di medan perang atau di tempat aman. Di antara mereka ada yang matinya karena luka-luka parah di sekujur batang tubuh mereka, rnereka tampaknya tak menderita, malah tenang, senyum seakan-akan mereka tak merasakan sakitnya luka parah itu. Perjuangan dan jasa-jasa baik mereka semasa hidupnya dan keyakinan (kepercayaan) mereka akan mendapatkan tempat bahagia dalam Barzakh dan Akhirat rupanya telah menyebabkan mereka menjadi kebal, tak dapat merasakan pedihnya luka dan mati itu. Sebaliknya bagi orang yang berdosa besar, semua dosa dan kesalahan yang pernah mereka lakukan akan teringat dan terbayang kembali ketika m,ereka menghadapi sakaratil-maut. lnilah yang menyebabkan penderitaan mereka menjadi berlipat-ganda sebagai yang diterangkan oleh ayat alQuran. surah al-Qiamah tadi.

Rasulullah s.a.w. sering berdoa agar dihindarkan Tuhan dari kesusahan mati dengan sabdanya: "Ya Allah, ringankanlah bagiku sakaratil-maut" Doa Rasulullah s.a.w. ini yang sebenarnya tidak perlu beliau ucapkan karena beliau adalah seorang suci, seorang Utusan Allah. Doa itu beliau ucapkan sebagai ajaran dan nasihat bagi ummatnya, supaya mereka selalu berdoa, metakukan kebajikan dan mendekatkan diri kepada Tuhan agar digampangkan dan diringankan menghadapi sakaratil-maut itu.

Perhatikanlah pula firman Allah dalam al-Quran:
"Sesungguhnya orang-orang yang berkata: "Tuhan kami Allah". lalu senantiasa meluruskan jalan hidupnya menurut ajaran Allah akan turun kepada mereka para Malaikat (di kala menghadapi maut) untuk mengenali merekajangan takut dan sedih, bahkan bergembiralah dengan Syurga yang telah dijanjikan. Kamilah yang menjadi pelindungmu dalam kehidupan dunia dan dalam kehidupan Akhirat. Bagimu dalam Syurga itu telah tersedia apa saja yang kamu inginkan, dan apa saja yang kamu minta; sebagai jamuan dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Pengasih." (Hamim as-Sajadah: 30-32)

Dengan demikian. dapatlah kita bayangkan bagaimana indahnya kematian orang-orang yang beriman dan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan. Kalau bagi orang yang masih hidup sekarang ini ayat tersebut hanya sebagai pegangan atau kepercayaan, tetapi bagi orang-orang yang beriman dan mendekatkan diri kepada Tuhan, bukan hanya sebagai pegangan kepercayaan, tetapi mereka di kala menghadapi sakaratil-maut itu melihat sendiri para malaikat yang datang menghibur itu, kepada mereka diperlihatkan betul akan Syurga yang dijanjikan Allah itu. Sebab itulah mereka tak takut dan tak sedih menghadapi maut, malah merasa gembira. senang dan lega, tidak sedih berpisah dengan dunia, anak-isteri atau keluarga.

Pengalaman berpuluh-puluh orang yang menyaksikan sendiri akan orang-orang yang baik-baik menghadapi maut menyakinkan kita akan kebenaran ayat-ayat tersebut.

Sekalipun bagaimana juga hebatnya penyakit yang sedang rilereka derita, mereka tampaknya tenang, senang, gembira, tak tampak pada wajah mereka keriuhan atau kesedihan di kala menghadapi sakaratil-maut itu. lnilah yang disebut Husnul-Khatimah atau Happy End, dalam kehidupan manusia, sekalipun sebelumnya selalu susah dan menderita. Yang paling jelek ialah Su'ul-Khatimah atau Bad End. iaitu keseretan, keluh-kesah, jeritan dalam menghadapi maut. sekalipun sebelumnya ia hidup senang, mewah dan gembira. Rasullulah s.a.w. selalu berdoa dan menganjurkan kita selalu berdoa agar diberi Husnul-Khatimah, Dijauhkan Su'ul-Khatiman.
"Ya Allah, aku mohon diberi Husnul-Khatimah, dan mohon dijauhkan dari Su'ul-Khatimah."

Sabda Rasullulh s.a.w.:
"Siapa yang suka menemui Allah, Allah suka menemuinya. dan barangsiapa yang benci menemui Allah, Allah benci pula menemuinya." Kami (para sahabat) berkata: "Semua kami membenci mati, ya Rasuluilah." Berkata Rasulullah: "Bukan demikian yang dimaksud, tetapi adalah dia itu seorang Mu'min ketika menghadapi sakaratul-maut, maka datanglah kepadanya suatu berita gembira daripada Allah Ta'ala memberitahu ke mana dia akan di bawa, maka tiada sesuatu yang lebih disukainya daripada menemui Allah Ta'ala. lantaran itu Allahjuga senang menemuinya. Adapun orang yang jahat, ataupun orang kafir, ketika dia menghadapi sakaratul-maut maka datanglah suatu berita memberitahu di mana dia akan berakhir di tempat yang celaka, atau akan dilontarkan ke dalam siksa yang berat, maka dia pun benci menemui Allah, maka Allah pula benci menemuinya." - (Riwayat Imam Ahmad dari Anas)

Di dalam Hadis yang lain: Perawi Hadis itu mengatakan; maka ramai orang pada menangis. Lalu baginda bertanya: Mengapa kamu sekalian menangis? Jawab mereka: Kami sekalian memang bencikan mati, wahai Rasulullah! Maka bersabda Rasulullah s.a.w.: Bukan begitu maksudnya, tetapi nanti apabila orang itu telah ihtidhar (nazak).

Begitulah pula hidupnya manusia akhirnya akan menemui mati juga. u'min akan mati. Si kafir juga akan mati. Si munafik pun akan mati. Mereka sekalian akan menghadapi keadilan Tuhan. Tiada seorang pun yang akan tersisih dari mati. Bagi si Mu'min itu, dia memang sudah yakin akan mati, dan hidup sesudah mati. Maka dia sentiasa beramal menurut apa yang diperintah Tuhan. Dipelihara dirinya dari segala macam dosa dan maksiat supaya nanti, apabila dia sudah mati, dia akan menemui Tuhan, sedang Tuhan meridhainya, sebab itu dia suka sekali menemui Tuhan.

Akan tetapi si kafir, perhatiannya semua kepada dunia semata. Dunialah yang akan membawa kebahagiaan atau kesusahan. Dia tiada yakin, bahwa sesudah mati nanti akan ada hidup yang lain, akan ada kebangkitan dan nusyur, akan ada pertanyaan dan keadilan, akan ada syurga dan neraka, jadi dia merasa takut akan mati, tidak mahu mati, kerana mati itu bererti akan meninggalkan 'hidup di dunia ini.

Ataupun, jika nanti diberitahu kepadanya, apabila sudah mati akan menghadapi semua perkara-perkara tersebut di atas itu, dan bahwa nasibnya kerana kufur dan syirik itu, akan dilontarkan saja ke dalam neraka, maka dia merasa takut. Dia tidak ingin mati, dan tidak ingin menemui Tuhan untuk menanggung segala macam siksa yang sedang menungguinya itu. Sebab itu Tuhan juga tidak suka menemui orang-orang yang kafir itu.

Dalam banyak Hadis diterangkan, bagaimana indahnya mati itu bagi orang yang beriman dan bagaimana seramnya bagi orang yang engkar. Ada orang yang matinya dengan tiba-tiba, ' tanpa menderita penyakit lebih dahulu, dan ada pula yang sesudah menderita sakit lebih dahulu berminggu atau berbulan, bahkan bertahun. Menurut Rasulullah s.a.w., lebih baik menderita sakit lebih dahulu, sebab makin lama orang sakit, dia semakin sadar menghadapi mati, makin tebal imannya, sehingga dia mempunyai kesempatan untuk ber-taubat, mensucikan diri. Dengan keimanan dan kesucian itu, orang akan lebih ber'sih menghadapi mati, dan keluarga yang ditinggalkan tidak terperanjat, sehingga kurang bahayanya bagi yang ditinggalkan.
Begitulah mati di waktu umur sudah terlalu lanjut, sehingga menjadi pikun, Rasulullah s.a.w. tak menyukainya, sehingga Rasuluilah sering berdoa:
"Aku mohon perlindungan Engkau dari umur yang terlalu lanjut."
Yakni Rasulullah s.a.w. berlindung diri kepada Allah s.w.t supaya tidak hidup hingga terlalu tua sampai ke usia tua bangka, yang akan menyebabkan manusia nyanyuk, dan sudah tidak kenalkan dirinya lagi. Dan mati itu, apabila sampai masanya, tidak ada tangguh-tangguh lagi, sesuai dengan bunyi firman Allah Ta'ala:
Apabila sampai ajalnya, mereka tidak dapat mengundurkannya barang sedikit pun dan tidak dapat mendahuluinya. " (a]-A'raf: 34)


Dalam pada itu Rasulullah menerangkan bahwa bagi orang Yang berumur terlalu lanjut itu banyak pula kebaikannya. Orangnya semakin sadar, semakin kuat beribadat, semakin dapat mensucikan diri dengan taubat dan ibadat, sehingga orang itu hapus segala dosanya, sehingga di-amin oleh Allah masuk Syurga.

Sabda Rasuluilah s.a.w.:
"Barangsiapa yang dipanjangkan umurnya di dalam beragama Islam mencapai 40 tahun, dihindarkan Allah dia dari berbagai bencana, gila, kusta dan sopak. Bila mencapai 50 tahun, Allah akan ringankan perhisabannya. Bila mencapai 60 tahun, Allah anugerahkan kepadanya sifat mendekatkan diri kepada Allah. Bila mencapai 70 tahun, diampuni Allah dosanya yang ulu dan yang sekarang, dan digelari dia "asirullah (Tawanan Allah), dan mencintainya penduduk langit (Malaikat). Bila mencapai 80 tahun, h menerima daripadanya segala kebaikannya, serta diampunkan-Nya segala kesalahannya. Bila mencapai 90 tahun, Allah mengampuni segala dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang, dan dia dikira sebagai tawanan Allah di buminya, dan Allah mengizinkannya untuk mensyafaat-kan sekalian ahli rumahtangga." (Riwayat Imam Ahmad daripada Anas bin Malik) Firman Allah: "Dan siapa yang Kami panjangkan umurnya, Kami kembalikan kejadiannya (sebagai anak kecil kembali), apakah mereka tidak fikirkan?" (Yasin: 68)

Sabda Rasululah pula:
Sabda Rasulullah pula: "Sebaik-baik manusia ialah orang yang panjang umurnya dan baik perbuatannya, dan sejelek-jelek manusia ialah orang yang panjang umurnya tetapi jelek perbuatannya."

KIAMAT BESAR

SETIAP hari (saat) ada manusia lahir, dan setiap saat pula ada manusia mati. Tetapi angka kelahiran rupanya lebih besar dari angka kematian, sehingga dunia ini makin lama makin lebih ramai. Berbagai-bagai umur yang dapat dicapai masing-masing manusia dalam hidup di dunia ini, tetapi rata-rata sebahagian terbesar manusia mati antara umur 60 dan 70 tahun. Bila kurang dari itu dikatakan kemudaan matinya, dan bila lebih ketuaan umurnya. Bila seorang mati,- dalam istilah agama dikatakan datang kiamatnya, iaitu kiamat kecil. Termasuk juga dinamakan kiamat kecil bila terjadi bencana-bencana, baik yang berupakan perang atau gempa-gempa bumi dan lain-lain kerusakan besar di alam ini. Beberapa Hadis Sahih menerangkan bahwa keadaan manusia makin lama makin jelek, sekalipun ilrnu pengetahuan dan teknik bertambah maju.

Sabda Rasulullah SAW:
"Tiap tahun, keadaan yang sesudahnya lebih jelek dari yang sebelumnya, sehingga kamu menemui Tuhanmu."

Sabdanyalagi: "Setiap tahun berkurang kebaikan padanya dan bertambah kejelekan." (Hadis Hasan riwayat Tabrany dari Abu Dar).

Bila keadaan makin lama makinjelek, maka sudah barang tentu akan datang suatu masa di mana keadaan manusia paling jelek. Di dalam Kitab Miskat al-Masabih diterangkan bahwa ketika itu Allah memerintahkan malaikat-malaikat untuk mengirim manusia-ma.nusia jahat itu semuanya ke dalam Neraka. Malaikat bertanya: "Berapa jumlah mereka itu?"
Allah menjawab: "Sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang dalam seribu."
Maka bila keadaan -manusia sudah begitu jeleknya, maka benar-benar tidak ada gunanya lagi mempertahankan kehidupan manusia di dunia ini. Maka ketika itu terjadilah Kiamat Besar itu. Di dalam banyak Hadis, Rasulullah s.a.w. menerangkan pula akan tanda-tanda sudah dekatnya Kiamat Besar itu.

1. KIAMAT PASTI TERJADI, JANGAN RAGU LAGI

BERULANG-ULANG dalam Kitab Suci al-Quran dan Hadis-hadis Rasulullah s.a.w. diterangkan bahwa kiamat itu pasti terjadi, tidak ada keraguan lagi padanya. Sebab itulah kepercayaan terhadap kiamat ini termasuk salahsatu rukun iman yang enam, iaitu rukun iman kelima, bergantung dengan kepercayaan terhadap Akhirat. Firman Allah:
"Sesungguhnya kiamat itu pasti datang tidak ada keraguan padanya dan sesungguhnya Allah akan membangkitkan orang-orang yang di dalam kubur. (al-Haj: 7)

"Sesungguhnya ldamat itu pasti datang, hamper Aku sembunyikan rahasianya, supaya tiap-tiapjiwa dibalas dengan apa yang ia lakukan. "
(Ta ha: I 5)
"Sesungguhnya Qiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya, tetapi kebanyakan manusia tidak mau beriman." (al-Mu'min: 59)

Adalah berdasarkan rasa kasih sayang Allah- Yang Maha Besar, Allah memberitahukan kepada manusia tentang akan terjadinya kiamat dan kebangkitan di Hari Akhirat dengan mengutus para Nabi dan Rasul. Kalau tidak, tentu kita manusia tidak akan mengetahuinya, kita akan buta sebagai Nabi dan Rasul Penutup, sebagai yang telah kita terangkan sebelum ini. umat Islam yang dapat membersihkan diri dan Berbahagialah kepercayaan mereka dari ajaran-ajaran yang menyeleweng itu, iaitu dengan tetap dan teguh berpegangan kepada Kitab Allah al-Quran al-Karim dan Sunnah Rasulullah yang merupakan Hadis-hadis yang sahih. Memang terasa sekali besarnya bahaya yang dihadapi umat manusia di abad-abad yang terakhir ini bila tidak ada pegangan hidup iaitu al-Quran dan Hadis Rasulullah. Kesesatan demi kesesatan, khurafat demi khurafat telah mempengaruhi kehidupan manusia yang tedauh dari al-Quran dan Hadis Rasulullah, baik manusia-manusia yang pintar dan berpengetahuan tinggi. apatagi manusi,a yang bodoh-bodoh yang berpengetahuan sederhana sekali.

Kewajiban setiap peribadi Muslimin untuk menyebarkan ajaran al Quran dan Sunnah Rasulullah seluas-luasnya dan segiat-giatnya, di mana dan kapan saja di tengah-tengah masyarakat manusia sekarang ini.

2. BAGAIMANA TERJADINYA KIAMAT

KIAMAT adalah kejadian maha dahsyat yang pasti terjadi. Di dalam al-Quran keiadian dahsyat ini diberi nama dengan beberapa nama yang hebat-hebat.

Di antara namanya: Al-Haqqah, artinya: Sesuatu yang pasti datang, pasti teriadi. Al-Qari'ah, artinya: Penggegar, sesuatu yang menggoncangkan dengan keras sekali. Al-Faza'ul-Akbar, artinya: Kegemparan yang maha besar. Az-Zalzalah, artinya: Gempa kegoncangan bumi.
Perhatikanlah ayat-ayat al-Quran berikut ini:
"Yang pasti terjadi. Apakah yang pasti terjadi itu? Tahukah engkau, Dengan susunan (kesusasteraan) kalimat yang terdiri dari 3 tingkat, pertama kata tunggal (al-Haqqah) tanpa pokok dan sebutan, boleh dianggap sebagai pokok dan boleh pula sebagai sebutan. Kemudian dengan bentuk pertanyaan yang sederhana. Dan terakhir dengan bentuk pertanyaan yang mendalam. Demikiantah caranya Allah membavangkan kehebatan dan kedahsyatan kejadian yang pasti teriadi itu. apakah yang pasti terjadi itu ? " (al-Haqqah: 1-3)

"Penggegar. Apakah penggegar itu? Tahukah engkau apakah penggegar itu ?" (al-Qari'ah: 1-3)
Sama dengan susunan ayat di atasnya, Allah menerangkan bagaimana hebatnya penggegar yang menimbulkan kegoncangan itu.

"Kedahsyatan yang maha hebat itu tidak akan menggemparkan mereka (orang-orang beriman), mereka akan disambut oleh para Malaikat. Inilah hariyang sudah dijanjikan kepadamu. Di hari itu, Kami akan gulung langit seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Bagaimana Kami memulai setiap kejadian, begitu pula Kami mengulangi kejadian itu, sebagai perjanjian atas Kami, sesungguhnya Kami pasti memenuhi peyanjian itu." (al-Anbiya'- 103-104)

Di dalam ayat diterangkan kehebatan kegemparan hari kiamat itu, tetapi orang-orang-yang beriman tidak sedih dan gempar menghadapinya, sebab masing-masing mereka di dampingi dan dihibur oleh para Malaikat, karena di saat itu mereka teringat akan kebahagiaan yang sudah dijanjikan Allah bagi mereka.

"Hai manusia, taqwalah terhadap Tuhanmu, karena sesungguhnya gempa saat itu amatlah hebatnya. Di hari itu akan kamu lihat, tiap-tiap wanita yang menyusui anak akan lupa terhadap anak susuannya itu, dan tiap wanita yang hamil akan keguguran apa yang dikahdungnya itu. Sem ua manusia mabuk (panik), yang sebenarnya mereka bukan mabuk, tetapi siksaan Allahlah yang amat keras sekali." (al-Haj: 1-2)

Kejadian kiamat ini diterangkan dengan ayat-ayat yang banyak sekali jurniahnya di dalam al-Quran, ditambah dengan beratus-ratus Hadis yang sahih. Sekalipun begitu yang kita ketahui dengan perantaraan ayat-ayat dan Hadis-hadis itu hanyalah garis-garis besarnya saja, kita tak tahu kejadian secara terperinci. Dan kita tidak tahu proses kejadiannya taraf demi taraf. Diterangkan di dalam banyak ayat dan Hadis, bahwa kehidupan manusia di permukaan bumi ini makin lama makin rusak, apalagi setelah berkuasanya Dajal-dajal di permukaan bumi ini. Manusia banyak tertarik menjadi pengikut Dajal, karena mendapat harta kekayaan dan kesenangan duniawi.
Sekalipun Nabi Isa Ibnu Maryam turun ke dunia dan dapat mengalahkan Dajal itu dan di dunia ini lalu berkuasa seorang Imam atau Khalifah yang amat adil, sehingga semua manusia hidup makmur dan aman, tetapi kekuasaan ini tidak begitu lama. Hanya dalam waktu 7, 8 atau 9 tahun saja. Turunnya Nabi Isa lbnu Maryam dan berkuasanya seorang Imam yang adil, hanyalah sekadar memberikan tanda kepada orang-orang yang beriman, bahwa kiamat sudah dekat sekali, agar mereka tetap sabar dan tenang menghadapi segala kemungkinan, kedahsyatan, kehebatar, keganasan, kekejaman dan serba macam mala petaka menjelang terjadinya kiamat itu. Di kala keadaan manusia tiba di puncak kebobrokan, kerusakan dan kekufuran dan - kekejaman itu, lalu Allah memerintah Malaikat lsrafil meniup sangkakala atau trompet. Trompet besar yang berbunyi terdengar dari Timur sampai ke Barat, bahkan sampai ke ruang angkasa luar sekaiipun.
Di saat itu bumi lalu bergoncang sehebat-hebatnya, gunung-gunung berterbangan meletus menjadi abu, air lautan bergulung-gulung (tidak teratur lagi jalannya). Terjadi letusan demi letusan, di bumi, di langit dan di mana saja. Terjadi kilat yang luar biasa tajamnya sehingga membutakan segala mata. Hati dan jantung berdebar dan remuk, mata merem ketakutan. Terjadilah kematian total yang serentak bagi segala makhluk hidup dan makhluk seluruhnya. Mati semua manusia, mati semua malaikat, mati semua jin dan iblis, - mati semua binatang dan tumbuh-tumbuhan. Mati semua bintang dan planit (tidak beredar lagi), mati segala angin (tidak berembus lagi), mati semua air atau lautan, tidak ada riak dan gelombang lagi. Mati segala-galanya. Yang tetap hidup hanya Zat Allah Yang Maha Hidup dan tidak akan mati-mati selamanya. Dan yang terakhir sekali. matinya ialah Malaikat Israfil yang meniup trompet dan Kemudian itu Malaikat maut sendiri. Terjadilah kesepian, tenang, tidak ada yang bergerak dan berbunyi di seluruh alam, di langit dan di bumi. Tidak ada detik, detak atau dentum, tidak ada gerak, gerik atau gerok. Sepi sesepi-sepinya dalam masa kirakira 40 tahun lamanya.
Perhatikanlah ayat-ayat berikut ini: "Bila digempakan bumi sekeras-kerasnya. Dan bumi lalu menyemburkanisikandungannya. Manusia berkata : Kenapa begitu? " (az-Zalzalah: 1-3)
"Penggegar. Apakah penggegar itu? Tahukah engkau apakah peng, gegar itu? Di han'itu manusia seperti kupu-kupu yang berterbangan. Dan gunung-gunung sepeft bulu yang dihamburkan. (al-Qari'ah: 1 -5)

"Di hari itu akan bergegar keras sesuatu yang bergegar. Diikuti oleh kejadian lain (iaitu bunyi trompet). Setiap hati merasa takut ngeri. Setiap mata akan tunduk merendah (tidak seorang manusia yang sanggup ber- sombong diri lagi. (an-Nazi'at: 6-9)
"Dan ditiuplah trompet- lalu matilah semua penduduk langit dan penduduk bumi, kecuali yang di kehendak Allah. Lalu ditiup trompet sekali lagi, tiba-tiba semua manusia had kembali berdiri melihat dan menunggu. " (az-Zumar: 68)

Bunyi trompet pertama menyebabkan kematian total bagi seluruh isi langit (malaikat) dan isi bumi (manusia danjin), kecuali Allah dan Malaikat israfil. Sedang bunyi trompet yang kedua menyebabkan semua manusia. jin, malaikat dan lain-lain makhluk yang pernah hidup menjadi hidup kembali. lnilah yang dinamakan Hari Kebangkitan (hidup kembali) atau Akhirat.

"Bila matahari digulung (tidak bersinar lagi). Dan bila bintang-bintang berguguran (tidak teratur jalannya). Bila gunung-gunung dihapuskan (meletus). Bila unta-unta yang bunting dibiarkan (tidak ada yang mau memeliharanya lagi). Bila binatang-binatang buas berkumpul (tidak ganas lagi). Bila laut-laut mendidih (panas). Bila roh-roh dikembalikan (ke tubuh). Bila anak-anak perempuan yang dikuburkan hidup-hidup ditanyai. Dengan dosa apa mereka dibunuh. Bila surat-surat amal disebarkan. Bila langit dicabul Bila Neraka dinyalakan. Bila Syurga dihampirkan. " (at-Takwir: 1-13)

Ayat-ayat tersebut menerangkan 4 gelombang kejadian hebat, itu kematian total (kiamat), kebangkitan total (hidup kembali), perhisaban (pengadilan), dan akhirnya pembalasan dengan Neraka atau Syurga. "(Ingatlah) bila ter]adi kejadian besar itu (kiamat). Tentang kejadiannya bukan kabar dusta. (Kejadian) itu akan merendahkan dan meninggikan. Ingatlah bila digoncangkan bumi sekeras-kerasnya. Dan dihancurkan gunung-gunung selumat-lumatnya. Maka jadilah ia debu yang befterbangan. Makajadilah kamu (manusia) 3 golongan. laitu golongan kanan dan siapakah golongan -kanan itu? Dan golongan celaka dan siapakah golongan celaka itu? Dan golongan yang terdahulu itulah yang terdahulu. "
(al-Waqi'ah: 1-10)

Di dalam ayat-ayat tersebut di antara lain diterangkan bahwa kejadian kiamat itu gunanya ialah untuk merendahkan dan menghinakan manusia yang kafir, berdosa dan jahat, dan meninggikan manusia-manusia yang beriman, berbuat kebajikan dan berakhlak tinggi selama hidup di dunia ini. Sebab di dalam kehidupan di dunia ini kadang-kadang terjadi sebaliknya: Orang-orang yang kafir, jahat dan berdosa mendapat kedudukan yang tinggi, sedang orang-orang yang iman, baik dan berjasa direndahkan, dianiaya dan disiksa atau dirugikan.
"Di hari itu bumi diganti dengan bumi lain, begitu juga langit (bintang-bintang dan planet), dan mereka akan menghadap Allah Yang Maha Tunggal dan Maha Kuasa." (Ibrahim: 48)

Menurut ayat ini sesudah kejadian kiamat itu nanti, bumi dan langit (bintang-bintang dan planit-planit) tetap ada, tetapi bumi, bintang-bintang dan planit-planit yang baru, bukan bumi, bintang-bintang dan planit-plaflit \yang sekarang ini.

Sabda Rasulullah s.a.w. dari Abdullah bin Mas'ud:
Telah datang seorang pendita (Yahudi) kepada Nabi s.a.w. berkata: "Ya Muhammad atau Ya Abal Qasim. sesungguhnya Allah ,rnemegang semua langit di atas sebuah jari, dan seluruh bumi di atas sebuah jari dan gunung-gunung bersama kayu-kayuannya di atas sebuahjari pula, atas sebuah jari pula, dan lain-lain makhluk di air dan seluruh sarnudera di goyangkan semuanya itu (lalu terjadi atas sebuah jari pula, lalu Allah kiarnat) sambil berkata: Saya kuasa, saya kuasa." Mendengar itu Rasulullah s.a.w. ketawa mengagumi apa yang dikatakan peneta itu sambil membenarkannya. Kemudian itu Rasulullah s.a.w. lalu membaca (al-Quran az-Zumar ayat 67)
"Dan mereka (orang kafir itu) tidak hormati Allah dengan penghormatan yang sepantasnya padahal bumi seluruhnya dalam genggamanNya, pada hari kiamat, sedang seluruh langit tergulung di dalam tangan kanan-Nya. Maha Suci Dia dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka sekutukan. "

Hadis dan-ayat ini menunjukkan bagaimana gampangnya bagi Allah menghancurkan seluruh langit dan bumi, atau menggantinya dengan bumi dan langit yang baru. Orang yang tak percaya ini berarti tidak dapat menghormati Allah dengan penghormatan yang sepantasnya. Nabi Muhammad s.a.w. arnat gembira mendengar keterangan pendeta Yahudi itu, karena sesuai dengan apa yang diwahyukan Allah kepada beliau dalam ayat yang tersebut di dalam Hadis itu. Demikianlah cara terjadinya kiamat itu menurut garis-garis besar yang diajarkan oteh Kitab Suci al-Quran dan Hadis-hadis Rasulullah s.a.w. Orang yang beriman tidak ragu sedikit pun. Kalau masih ragu menandakan yang imannya masih belum sempurna. Siapa saja yang masih ragu, harus memeras otak dan fikirannya kembali sampai menjadi yakin seyakin-yakinnya. Keyakinan itu harus dicapai sebelum dia meninggalkan dunia yang fana ini.

Firman Allah:
Sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu keyakinan itu (iaitu mati) (al-Hijr: 99)

BUKTI ADANYA KEHIDUPAN DI AKHIRAT NANTI

DENGAN berbagai cara Allah s.w.t. memberikan petunjuk dengan firman- firmanNya dalam Kitab Suci-Nya al-Quran al-Karim, yang disampaikan dengan perantaraan Rasul-Nya, Muhammad s.a.w. untuk meyakinkan manusia akan adanya kehidupan kekal sesudah kehidupan yang fana di dunia sekarang ini. Kadang-kadang dengan cara lemah gemulai dan kata-kata berirama yang penuh dengan keindahan, kadang-kadang dengan cara tegas, keras dan ancaman yang menegakkan bulu roma, dan kadang-kadang dengan secara ilmiah, rasional. filosofis yang menggetarkan perasaan tiap-tiap orang yang berfikir.
Dalam uraian-uraian yang silam (di atas ini) kita telah bawakan firman-firman Allah yang mengajak kita merenungkan terjadi dan terciptanya nuthfah yang amat halus. dan bagaimana nuthfah itu dalam prosesnya berubah meniadi darah menjadi segumpal daging. Dan bagaimana daging itu berubah menjadi kerangka yang berupakan tulangbelulang yang dibalut oleh daging kulit. lalu terjadi kepala, kaki dan tangan dengan semua pancaindera alat-alat perlengkapan tubuh yang banyak dan halus sekali. Akhimya dipompakan kepadanya roh, iaitu suatu zat yang bagi kita seghaib-qhaibnya. Sehingga kita lahir ke dunia menjadi bayi yang sempurna, lama-kelamaan menjadi manusia sempurna dengan segala kemampuan. Setelah memberikan keterangan yang amat indah dan ilmiah-filosofis itu. Allah langsung bertanya kepada kita: Apakah Allah yang sudah menciptakan manusia sedemikian rupa tidak akan sanggup menghidupkan manusia yang sudah mati?

Seengkar-engkar, sebodoh-bodoh dan sepintar-pintar manusia yang mendengar keterangan tersebut di atas akan menjawab pertanyaan Allah itu dengan jawaban yang positif. Ya, tentu saja Allah sanggup menghidupkan kembali manusia-manusia yang sudah mati itu.
Langsung di bawah keterangan yang seperti di atas ini, Allah berfirman lagi dengan firman-Nya yang amat indah pula:

"Kamu lihat bumi yang mati (kering), bila Kami turunkan atasnya air (hujan), maka segar-merkah dan menjadi suburlah ia, dan bertumbuhanlah padanya bermacam tumbuhan yang menarik hati." (al-Haj:5)

Cobalah renungkan perumpamaan yang diberikan Allah ini sebaik-baiknya. Satu tanah mati, kering di mana tidak akan dapat tumbuh apapun juga. Tetapi setelah air hujan jatuh padanya, tanah yang keras itu segera menjadi merkah, menjadi lunak sehingga dapat dicangkul, lalu menjadi subur. Bila kita tanam padanya biji mangga dan lainnya, biji itu akan segera tumbuh. berbatang, berdaun, berdahan, akhirnya beranting. beringkang, berkembang, dan akhirnya berbuah. Mula-mula berupakan putik yang hijau dan pahit. falu menjadi besar dan masam, akhirnya menguning dan sangatiah enak dan manisnya bila dimakan. Terang tak dapat dibantah, tanah kering dan air itulah yang menjadi batang, dahan, ranting, daun dan buah yang manis itu.

Demikian pula caranya Allah menciptakan tumbuh-tumbuhan dan tanaman lainnya yang berpuluh-puluh ribu macam dan ragamnya, berpuluh macam rasa dan warnanya. Bilamana tanaman dan tumbuhan itu sudah sampai umurnya, dia menguning lalu kering, mati dan tumbang menjadi tanah kembali. Dan kemudian dari biji atau uratnya yang sudah kering itu, akan tumbuh kembali menjadi tumbuh-tumbuhan dan tanaman yang sama dengan asal usulnya semula, dengan tak berobah bentuk, warna dan rasanya.

Setelah menerangkan hal yang tersebut itu, dengan lantang Allah berfirman:
"Kejadian itu adalah menunjukkan bahwa Allah itu Maha Benar KataNya, iaitu bahwa Dia akan menghidupkan orang-orang yang sudah mati, dan bahwa Dia Maha Kuasa dalam segala hal (perkara). Dan bahwa Kiamat itu pasti datang, tak ada keraguan padanya, dan bahwa Allah akan membangkitkan orang-orangyang dalam kubur itu. " (al-Haj: 6-7)

Demikian jelas dan terangnya keterangan itu, demikian rasionalnya, tetapi orang-orang yang kafir, iaitu manusia-manusia yang otak dan cara berfikirnya terganggu, mungkin diganggu oleh syaitan atau iblis, atau diganggu oleh berbagai-bagai urusan duniawi, tetapi tidak dapat meyakinkan kehidupan Akhirat yang diterangkan oleh Allah dalam Kitab Suci-Nya itu.

Dengan gagah mereka tetap menyanggah sebagai yang diterangkan Allah dalam firman-Nya:
"Jauh, jauh sekali, (untuk dapat dipercayai) apa yang dijanjikan kepada kamu itu. Tidak ada hidup selain kehidupan kami di dunia sekarang ini, kami mati dan hidup, dan tidaklah sesudah mati itu kami akan dibangkitkan kembali. la (Nabi yang menyampaikan keterangan itu) tidak lain hanyalah seorang yang berbohong atas nama Tuhan, dan kami tidak akan beriman dengan dia." (al-Mu'minun: 36-38)

Setelah mendengar sanggahan orang-orang yang kafir itu, Nabi mengeluh dan bermohon kepada Allah:
"Berkata Nabi: Ya Tuhan, tolonglah aku karena mereka sudah mendustakan akan daku. Ber-firman Allah: Tidak akan lama lagi, mereka pasti akan menyesal." (al-Mu'minun: 39-40)

Orang-orang yang tetap tak mau percaya akan adanya kehidupan Akhirat akhirnya akan pasti menyesal. sesal yang tak berguna, karena sesal yang datangnya amat terlambat.
Cobalah bayangkan sendiri, bagaimana hebatnya sesal di hati nanti, bila orang yang sekarang tidak percaya itu tiba-tiba mati, lalu dihidupkan bersama-sama orang lain di Alam Akhirat, lalu melihat dan mengalami sendiri akan kehidupan Akhirat yang didustakan itu, lalu melihat sendiri orang-orang yang percaya itu masuk Syurga, sedangkan dia sendiri dihalau ke dalam Neraka.
Berbagai-bagailah keluhan orang-orang yang menyesal ini. Ada yang bermohon agar dia tidak dihidupkan tetapi diabadikan tanah saja. Ada yang minta agar diberi kesempatan hidup ke dunia kembali, dengan perjanjian ian yang ia akan beriman dan percaya bersama-sama orang mu'minin.

Firman Allah:
"Di hari itu orang kafir itu sama mengeluh: Kiranya kami ini dijadikan tanah saja. (An-Naba': 40) Firman Allah lagi: Dan (alangkah hebatnya, sedihnya) kalau engkau melihat ketika mereka (orang-orang) itu dijejerkan di pinggir Neraka nanti, lalu mereka sama mengeluh: Alangkah baiknya jika kami dikembalikan hidup ke dunia. Kami tidak akan mendustakan lagi akan ayat-ayat Tuhan kami, dan kami pasti menjadi orang-orang yang beriman. Bahkan ia sesudah menjadi kenyataan apa yang dulunya tersembunyi bagi mereka.jika mereka benar-benar dikembalikan ke dunia, pasti mereka kembali lagi kepada apa yang mereka dilarang (pasti mereka akan mendustakan dan kafir lagi), karena sesungguhnya mereka itu adalah pendusta." (al-An'am: 27-28)

Persislah tabiat atau karakter orang-orang yang kafir itu seperti mereka minta tabiatnya pencuri profisional bila tertangkap dan dihukum, mereka minta dibebaskan dan berjanji tidak akan mencuri lagi. Tetapi sekiranya benar -benar mereka dibebaskan, pasti tak lama kemudian mereka akan mencuri kembali. Allah,sudah tahu bahwa tidak ada yang dapat menyadarkan orang-ora g yang kafir dan pencuri itu kecuali mereka dimasukkan ke dalam api Neraka yang bergejolak, biariah di sana mereka terbakar, tersiksa dan me.nyesal (mengeluh) terus-menerus buat selama-lamanya. Alangkah sedih dan ngerinya nasib yang demikian itu. Mati adalah batas kehidupan dunia dan kehidupan Akhirat, batas waktu untuk menyesal dan bertaubat. Sesudah mati tidak akan ada gunanya sesalan dan taubat lagi. Setiap orang pasti akan mati, mungkin dalam waktu yang masih panjang, dan mungkin pula dalam waktu yang sangat dekat. Sebab itu bertaubat dan sesaiiiah segala kesalahan dengan secepat mungkin, agar kita terhindar dari sesalan, keluhan yang hebat dan mengerikan itu. Mudah-mudahan Allah s.w.t. berkenan mengampuni segala dosa dan kesalahan kita.


TANDA-TANDA KIAMAT

Hudzaifah bin As-yad al-Ghifary berkata, sewaktu kami sedang berbincang, tiba-tiba datang Nabi Muhammad S.A.W kepada kami lalu bertanya, "Apakah yang kamu semua sedang bincangkan.?"

Lalu kami menjawab, "Kami sedang membincangkan tentang hari Kiamat."
Sabda Rasulullah S.A.W. "Sesungguhnya kiamat itu tidak akan terjadi sebelum kamu melihat sepuluh tanda :

1.. Asap
2.. Dajjal
3.. Binatang melata di bumi
4.. Terbitnya matahari sebelah barat
5.. Turunnya Nabi Isa A.S
6.. Keluarnya Yakjuj dan Makjuj
7.. Gerhana di timur
8.. Gerhana di barat
9.. Gerhana di jazirah Arab
10.. Keluarnya api dari kota Yaman menghalau manusia ke tempat pengiringan mereka.

Dajjal maksudnya ialah bahaya besar yang tidak ada bahaya sepertinya sejak Nabi Adam A.S sampai hari kiamat. Dajjal boleh membuat apa sahaja perkara-perkara yang luar biasa. Dia akan mendakwa dirinya Tuhan, sebelah matanya buta dan di antara kedua matanya tertulis perkataan 'Ini adalah orang kafir'.

Asap akan memenuhi timur dan barat, ia akan berlaku selama 40 hari. Apabila orang yang beriman terkena asap itu, ia akan bersin seperti terkena selsema, sementara orang kafir pula keadaannya seperti orang mabuk, asap akan keluar dari hidung, telinga dan dubur mereka.
Binatang melata yang dikenali sebagai Dabatul Ard ini akan keluar di kota Mekah dekat gunung Shafa, ia akan berbicara dengan kata-kata yang fasih dan jelas. Dabatul Ard ini akan membawa tongkat Nabi Musa A.S dan cincin Nabi Sulaiman A.S.

Apabila binatang ini memukulkan tongkatnya ke dahi orang yang beriman, maka akan tertulislah di dahi orang itu 'Ini adalah orang yang beriman'. Apabila tongkat itu dipukul ke dahi orang yang kafir, maka akan tertulislah 'Ini adalah orang kafir'.

Turunnya Nabi Isa. A.S di negeri Syam di menara putih, beliau akan membunuh dajjal. Kemudian Nabi Isa A.S akan menjalankan syariat Nabi Muhammad S.A.W.
Yakjuj dan Makjuj pula akan keluar, mereka ini merupakan dua golongan. Satu golongan kecil dan satu lagi golongan besar. Yakjuj dan Makjuj itu kini berada di belakang bendungan yang dibangunkan oleh Iskandar Zulqarnain. Apabila keluarnya mereka ini, bilangannya tidak terhitung banyaknya, sehingga kalau air laut Thahatiah diminum nescaya tidak akan tinggal walau pun setitik.

Rasulullah S.A.W telah bersabda, " Hari kiamat itu mempunyai tanda, bermulanya dengan tidak laris jualan di pasar, sedikit sahaja hujan dan begitu juga dengan tumbuh-tumbuhan. Ghibah menjadi-jadi di merata-rata, memakan riba, banyaknya anak-anak zina, orang kaya diagung-agungkan, orang-orang fasik akan bersuara lantang di masjid, para ahli mungkar lebih banyak menonjol dari ahli haq"

Berkata Ali bin Abi Talib, Akan datag di suatu masa di mana Islam itu hanya akan tinggal namanya sahaja, agama hanya bentuk sahaja, Al-Qur'an hanya dijadikan bacaan sahaja, mereka mendirikan masjid, sedangkan masjid itu sunyi dari zikir menyebut Asma Allah. Orang-orang yang paling buruk pada zaman itu ialah para ulama, dari mereka akan timbul fitnah dan fitnah itu akan kembali kepada mereka juga. Dan kesemua yang tersebut adalah tanda-tanda hari kiamat."

Sabda Rasulullah S.A.W, "Apabila harta orang kafir yang dihalalkan tanpa perang yang dijadikan pembahagian bergilir, amanat dijadikan seperti harta rampasan, zakat dijadikan seperti pinjaman, belajar lain daripada agama, orang lelaki taat kepada isterinya, menderhakai ibunya, lebih rapat dengan teman dan menjauhkan ayahnya, suara-suara lantang dalam masjid, pemimpin kaum dipilih dari orang yang fasik, oarng dimuliakan kerana ditakuti akan tindakan jahat dan aniayanya dan bukan kerana takutkan Allah, maka kesemua itu adalah tanda-tanda kiamata."

@ Laman Naeim

HARI-HARI PENANTIAN

Bagi seorang gadis, ada masa penantian yang acapkali menimbulkan suasana rawan, menanti jodoh. Padahal jodoh, maut dan rezeki adalah wewenang Allah semata. Tak ada sedikitpun hak manusia untuk mengklaim wewenang tersebut. Tapi, watak manusia terkadang lupa dengan janji Allah. Apalagi bila lingkungan sekitarnya terus menerus memburu'nya untuk menikah, sementara jodoh yang dinantikan tak kunjung tiba. Dalam keadaan demikian, kerap muncul bermacam efek yang dapat membahayakan dirinya.

Seorang wanita akan dianggap dewasa bila ia telah mengalami menstruasi. Islam mencatat masa ini sebagai masa awal mukallafnya seorang wanita. Yang perlu diketahui, wanita sekarang menjadi akil baligh jauh lebih cepat dibanding masa dahulu. Dua puluh tahun yang lampau, wanita paling cepat mengalami menstruasi pada usia 15 tahun. Namun pada masa ini, tak jarang wanita mulai mens pada usia 11 tahun. Akibatnya, kedewasaan wanita terhadap masalah-masalah perkawinan akan meningkat secara cepat.

Keresahan mulai melanda tatkala usia sudah merangkak naik, tapi calon suami tak kunjung datang. Tanpa disadari, ada perilaku-perilaku yang mestinya tak layak dilakukan oleh seseorang yang sudah dianggap sebagai teladan dilingkungannya. Ada muslimah-muslimah yang menjadi sangat sensitif terhadap acara-acara walimah ataupun wacana-wacana seputar jodoh dan pernikahan. Ada juga yang bersikap seolah tak ingin segera menikah dengan berbagai alasan seperti karir, studi maupun ingin terlebih dulu membahagiakan orang tua. Padahal, hal itu cuma sebagai pelampiasan perasaan lelah menanti jodoh.

Sebaliknya, ada juga muslimah yang cenderung bersikap over acting. Terlebih bila sedang menghadiri acara-acara yang juga dihadiri lawan jenisnya. Ia akan melakukan berbagai hal agar "terlihat", berkomentar hal-hal yang nggak perlu yang gunanya cuma untuk menarik perhatian, atau aktif berselidik jika mendengar ada laki-laki (ikhwan) yang siap menikah. Seperti halnya wanita dimata laki-laki, kajian dengan tema "ikhwan" pun menjadi satu wacana favorit yang tak kunjung usai dibicarakan dalam komunitas muslimah.

Data yang terlihat dibeberapa biro jodoh juga menambah daftar panjang fenomena yang menggambarkan betapa kaum Hawwa sangat dihantui masalah-masalah rawan yang membuat kita berpikir panjang dan harus segera dicarikan jalan keluarnya.

Tentang hal diatas, Al qur'an dengan apik mengisahkan ketidakberdayaan seorang wanita menghadapi masa penantian. "Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali ..." (QS. An Nahl:92).

Pernikahan memang bukan fardhu. Tidak ada dosa atas seseorang yang tidak menikah selama ia memang tidak menentang sunnah Rasul ini. Jadi, sekarang atau nanti kita menikah, bukanlah problem utama. Yang terpenting adalah bagaimana mengisi masa-masa penantian ini dengan hal-hal yang positif ataupun aktifitas yang berkenaan dengan persiapan pra nikah.

Persiapan berawal dari hati. Kebersihan hati akan membuat seseorang tenang dalam melangkah. Istilah "perawan tua" tidak akan menggetarkan perjalanannya dan membuat dia berpaling dari jalan dakwah. Kalaupun tak berjodoh di dunia, bukankah Allah akan menggantikannya di akhirat kelak sesuai dengan tingkatan amalnya?
Kebersihan hati juga akan sangat menentukan sikap qona'ah (ikhlas menerima dan merasa cukup) terhadap pemberian Allah. Sehingga ia dengan senang hati menerima, jika sekiranya Allah memberinya jodoh seseorang yang secara fisik (selain agama) tidak sesuai harapannya, agar tidak kaget melihat standar kebahagiaan yang diluar bayangannya.
Orang tua dan keluarga juga perlu dikondisikan, agar mereka tidak menyalahkan Islam. Banyak orang tua yang beranggapan bahwa jilbab adalah yang selama ini menjadi penghalang anaknya tidak mendapatkan pasangan.

Selain itu, bersabar dan berdo'a nampaknya merupakan kunci mutlak untuk menstabilkan moral (akhlaq). Dengan kesabaran, ada pintu-pintu yang terbuka yang barangkali tak terlihat ketika kita sedang sempit dada. Dengan do'a, ada jalinan mesra dengan Sang Pemilik. Mungkin tidak saat itu juga do'a-do'a kita akan segera dikabulkan, tetapi bukankah do'a adalah ibadah? Jadi, semakin banyak do'a terucap, semakin banyak pula ibadah dilakukan.

Buat para muslimah yang baru saja menikmati keindahan meneguk bahtera rumah tangga, tampaknya ada sikap yang harus dilakukan untuk menjaga perasaan muslimah yang belum menikah. Istri-istri baru itu, biasanya senang "mengompori". Sebenarnya sikap ini sah-sah saja, agar tampak bukti bahwa menikah tanpa pacaran, menikah dalam rangka dakwah adalah "pengorbanan" yang menyejukkan. Tapi jika hanya sekedar memanasi tanpa solusi, sebaiknya sikap seperti itu ditahan. Apalagi jika si muslimah itu tidak siap dengan cerita-cerita seputar nikah itu, bisa jadi akan memedihkan perasaannya.
Namun demikian, lain halnya dengan muslimah-muslimah yang 'bandel', yang dengan berbagai alasan kerap menolak untuk menikah meski seharusnya sudah siap. Baik tuntutan dakwah maupun tuntutan lainnya.

Menikah adalah ibadah. Tapi, ia bukan satu-satunya ibadah. Masih banyak alternatif ibadah yang bisa dilakukan. Alangkah naifnya bila kita malah banyak membuang waktu untuk memikirkan masalah pernikahan yang tak kunjung juga teralami. Masih banyak pekerjaan dan hal lain yang membutuhkan penyaluran potensi kita. Mumpung masih gadis, optimalkanlah potensi diri. Karena kelak, jika kesibukan menjadi istri dan ibu menghampiri kita, waktu untuk menuntut ilmu, menghapal ayat Qur'an dan hadits, bahkan untuk bertemu Allah di sepertiga malam, tentu saja akan berkurang. Nah, kenapa tidak kita optimalkan sejak sekarang?

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar" (QS 3:142)

Apakah Tuhan Itu Ada?

Al Kisah ada seorang Pemuda yang lama sekolah di negeri paman Sam kembali ke tanah air. Sesampainya dirumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang Guru agama, Kyai atau siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya Orang tua Pemuda itu mendapatkan Seorang Kyai

Tanya Pemuda : Anda siapa? Dan apakah bisa menJawab pertanyaan-pertanyaan saya?

Jawab Kyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menJawab pertanyaan anda

Tanya Pemuda : Anda yakin? sedang Profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menJawab pertanyaan saya.

Jawab Kyai : Insya Alloh saya akan mencoba sejauh kemampuan saya

Tanya Pemuda : Saya punya 3 buah pertanyaan

1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan wujud Tuhan kepada saya
2. Apakah yang dinamakan takdir
3. Kalau syetan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syetan Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?

Tiba-tiba Kyai tersebut menampar pipi si Pemuda dengan keras.

Tanya Pemuda (sambil menahan sakit): Kenapa anda marah kepada saya?

Jawab Kyai : Saya tidak marah...Tamparan itu adalah Jawab an saya atas 3 buah pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.

Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti

Tanya Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?

Jawab Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit

Tanya Kyai : Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?

Jawab Pemuda : Ya

Tanya Kyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu !

Jawab Pemuda : Saya tidak bisa

Kyai : Itulah Jawab an pertanyaan pertama: kita semua merasakan keberadaan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.

Tanya Kyai : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?

Jawab Pemuda : Tidak

Tanya Kyai : Apakah pernah terpikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?

Jawab Pemuda : Tidak

Kyai : Itulah yang dinamakan Takdir

Tanya Kyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?

Jawab Pemuda : kulit

Tanya Kyai : Terbuat dari apa pipi anda?

Jawab Pemuda : kulit

Tanya Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?

Jawab Pemuda : sakit

Kyai : Walaupun Syeitan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api, Jika Tuhan berkehendak maka Neraka akan Menjadi tempat menyakitkan untuk syeitan.

Terima kasih mudah-musahan apa yang saya tadi tuliskan menjadi dorongan untuk lebih mempercayai keberadaan Tuhan, Insya Allah ridhanya akan di anugrahkan kepada kita semua. Amiiin
Ace AliyudinAc_dyn@yahoo.com com

Pintu-pintu Masuknya Setan



Artikel Islami
10 Juli 2006 - 08:21
PINTU-PINTU MASUKNYA SYETAN
Oleh Dr.H. Achmad Satori

Hati manusia bagaikan benteng sedangkan syetan adalah musuh yang senantiasa mengintai untuk menguasai benteng tersebut. Kita tidak bisa menjaga benteng kalau tidak melindungi atau menjaga/menutup pintu-pintu masuknya syetan ke dalam hati.

Hati manusia bagaikan benteng sedangkan syetan adalah musuh yang senantiasa mengintai untuk menguasai benteng tersebut. Kita tidak bisa menjaga benteng kalau tidak melindungi atau menjaga/menutup pintu-pintu masuknya syetan ke dalam hati. Kalau kita ingin memiliki kemampuan untuk menjaga pintu agar tidak diserbu syetan, kita harus mengetahui pintu-pintu mana saja yang dijadikan syetan sebagai jalan untuk menguasai benteng tsb. Melindungi hati dari gangguan syetan adalah wajib oleh karena itu mengetahui pintu masuknya syetan itu merupakan syarat untuk melindungi hati kita maka kita diwajibkan untuk mengetahui pintu-pintu mana saja yang dijadikan jalan untuk menguasi hati manusia.

Pintu tempat masuknya syetan adalah semua sifat kemanusiaan manusia yang tidak baik. Berarti pintu yang akan dimasuki syetan sebenrnya sangat banyak, Namun kita akan membahas pintu-pintu utama yang dijadikan prioritas oleh syetan untuk masuk menguasai manusia. Di antara pintu-pintu besar yang akan dimasuki syetan itu adalah:

1. Marah

Marah adalah kalahnya tentara akal oleh tentara syetan. Bila manusia marah maka syetan bisa mempermainkannya seperti anak-anak mempermainkan kelereng atau bola. Orang marah adalah orang yang sangat lemah di hadapan syetan.

2. Hasad

Manusia bila hasud dan tamak menginginkan sesuatu dar orang lain maka ia akan menjadi buta. Rasulullah bersabda:” Cintamu terhadap sesuatu bisa menjadikanmu buta dan tuli” Mata yang bisa mengenali pintu masuknya syetan akan menjadi buta bila ditutupi oleh sifat hasad dan ketamakan sehingga tidak melihat. Saat itulah syetan mendapatkan kesempatan untuk masuk ke hati manusia sehingga orang itu mengejar untuk menuruti syahwatnya walaupun jahat.

3. Perut kenyang

Rasa kenyang menguatkan syahwat yang menjadi senjata syetan. Dalam satu riwayat disebutkan bahwa Iblis pernah menampakkan diri di hadapan Nabi Yahya bin Zakariyya a.s. Beliau melihat pada syetan beberapa belenggu dan gantungan pemberat untuk segala sesuatu seraya bertanya.
Wahai iblis belenggu dan pemberat apa ini? Syetan menjawab: Ini adalah syahwat yang aku gunakan untuk menggoda anak cucu Adam.
Yahya bertanya: Apa hubungannya pemberat ini dengan manusia ? Syetan menjawab: Bila kamu kenyang maka aku beri pemberat sehingga engkau enggan untuk sholat dan dzikir. Yahya bertanya lagi: Apa lainnya? Tidak ada! Jawab syetan.
Kemudian Nabi Yahya berkata: Demi Allah aku tidak akan mengenyangkan perutku dengan makanan selamanya.Iblis berkata.
Demi Allah saya tidak akan memberi nasehat pada orang muslim selamanya.Kebanyakan makan mengakibatkan munculnya enam hal tercela:
・ Menghilangkan rasa takut kepada Allah dari hatinya.
・ Menghilangkan rasa kasih sayang kepada makhluk lain karena ia mengira bahwa semua makhluk sama kenyangnya dengan dirinya.
・ Mengganggu ketaatan kepada Allah
・ Bila mendengarkan ucapan hikmah ia tidak mendapatkan kelembutan
・ Bila ia bicara tentang ilmu maka pembicaraannya tidak bisa menembus hati manusia.
・ Akan terkena banyak penyakit jasmani dan rohani

4. Cinta perhiasan dan perabotan rumah tangga

Bila syetan melihat hati orang yang sangat mencintai perhiasan dan perabotan rumah tangga maka iblis bertelur dan beranak dan menggodanya untuk terus berusaha melengkapi dan membaguskan semua perabotan rumahnya, menghiasi temboknya, langit-langitnya dst. Akibatnya umurnya habis disibukkan dengan perabotan rumah tangga dan melupakan dzikir kepada Allah.

5. Tergesa-gesa dan tidak melakukan receck

Rasulullah pernah bersabda: Tergesa-gesa termasuk perbuatan syetan dan hati-hati adalah dari Allah SWT. Allah berfirman: ”Manusia diciptakan tergesa-gesa” dalam ayat lain dditegaskan: “Sesungguhnya manusia itu sangat tergesa-gesa. Mengapa kita edilarang tergesa-gesa? Semua perbuatan harus dilakukan dengan pengetahuan dan penglihatan mata hati. Penglihatan hata hati membutuhkan perenungan dan ketenangan. Sedangkan tergesa-gesa menghalangi itu semua. Ketika manusia tergesa-gesa dalam melakukan kewajiban maka syetan menebarkan kejahatannya dalam diri manusia tanpa disadari.

6. Mencintai harta

Kecintaan terhadap uang dan semua bentuk harta akan menjadi alat hebat bagi syetan. Bila orang memiliki kecintaan kuat terhadap harta maka hatinya akan kosong. Kalau dia mendapatkan uang sebanyak satu juta di jalan maka akan muncul dari harta itu sepuluh syahwat dan setiap syahwat membutuhkan satu juta. Demikianlah orang yang punya harta akan merasa kurang dan menginginkan tambahan lebih banyak lagi.

7. Ta’assub bermadzhab dan meremehkan kelompok lain.

Orang yang ta’assub dan memiliki anggapan bahwa kelompok lain salah sangat berbahaya. Orang yang demikian akan banyak mencaci maki orang lain.Meremehkan dan mencaci maki termasuk sifat binatang buas. Bila syetan menghiasi pada manusia bahwa taassub itu seakan-akan baik dan hak dalam diri orang itu maka ia semakin senang untuk menyalahkan orang lain dan menjelekkannya.

8. Kikir dan takut miskin.

Sifat kikir ini mencegah seseorang untuk memberikan infaq atau sedekah dan selalu menyeru untuk menumpuk harta kekayaan dan siksa yang pedih adalah janji orang yang menumpuk harta kekayaan tanpa memberikan haknya kepada fakir miskin. Khaitsamah bin Abdur Rahman pernah berkata: Sesungguhnya syaitan berkata: Anak cucu Adam tidak akan mengalahkanku dalama tiga hal perintahku: Aku perintahkan untuk mengambil harta dengan tanpa hak, menginfakkannya dengan tanpa hak dan menghalanginya dar hak kewajibannya (zakat).

Sufyan berkata: Syetan tidak mempunyai senjata sehebat senjata rasa takutnya manusia dari kemiskinan. Apabila ia menerima sifat ini maka ia mengambil harta tanpa hak dan menghalanginya dari kewajiban zakatnya.

9. Memikirkan Dzat Allah

Orang yang memikirkan dzat Allah tidak akan sampai kepada apa yang diinginkannya ia akan tersesat karena akal manusia tidak akan sampai kesana. Ketika memikirkan dzat Allah ia akan terpeleset pada kesyirikan.

10. Suudzon terhadap orang Islam ghibah.

Allah berfirman dalam Surat Al Hujuroot 12 sbb.:
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
Rasulullah pernah bersabda: Jauhillah tempat-tempat yang bisa memunculkan prasangka buruk.

Kalau ada orang yang selalu suudzdzon dan selalu mencari cela orang lain maka sebenarnya ia adalah orang yang batinnya rusak. Orang mukmin senantiasa mencari maaf dan ampunan atetpi orang munafik selalu mencari cela orang lain.

Itulah sebagian pintu-pintu masuknya syetan untuk menguasai benteng hatinya.Kalau kita teliti secara mendetail kita pasti tidak akan mempu menghitus semua pintu masuknya syetan ke dalam hati manusia
Sekarang bagiamana solusi dari hal ini? Apakah cukup dengan zikrullah dan mengucapkan “Laa haula wa laa quwwata illa billah”? ketahuilah bahwa upaya untuk membentengi hati dari masuknya serbuan syetaan adalah dengan menutup semua pintu masuknya syetan dengan membersihkan hati kita dari sifat-sifat tercela yang disebutkan di atas. Bila kita bisa memutuskan akar semua sifat tercela maka syetan mendapatkan berbagai halangan untuk memasukinya ia tidak bisa menembus ke dalam karena zikrullah. Namun perlu diketahui bahwa zikir tidak akan kokh di hati selagi hati belum dipenuhi dengan ketakwaan dan dijauhkan dari sifat-sifat tercela. Bila orang yang hatinya mamsih diliputi oleh akhlak tercela maka zikrullah hanyalah omongan jiwa yang tidak menguasai hati dan tidak akan mampu menolak kehadiran syetan.
Oleh sebab itu Allah berfirman:

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya. ( Al A’raaf 201)

Perumpamaan syetan adalah bagaikan anjing lapar yang mendekati anda. Bila anda tidak memiliki roti atau daging pasti ia akan meninggalkanmu walaupun Cuma menghardiknya dengan ucapan kaita. Tapi bila di tangan kita ada daging maka ia tidak akan pergi dari kita walaupun kita sudah berteriak ia ingin merebut daging dari kita. Demikian juga hati bila tidak memiliki makanan syetan akan pergi hanya dengan dzikrullah. Syahwat bila menguasi hati maka ia akan mengusir dzikrullah dari hati ke pinggirnya saja dan tidak bisa merasuk dalam relung hati. Sedangkan orang-orang muttaqin yang terlepas dari hawa nafsu dan sifat-sifat tercela maka ia akan dimasuki syetan bukan karena syahwat tapi karena kelalaian daari dzikrullah apabila ia kembali berdzikir maka syetan langsusng.
Inilah yang ditegaskan firman Allah dalam ayat sebelumnya:
Artinya: Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. ( Al A’roof ayat 200)
Dalam ayat lain disebutkan:
Artinya: Apabila kamu membaca Al Qur'an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. Sesungguhnya syaitan ini tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah. (An Nahl 98-100)

Mengapa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Bila Umar ra. Melewati suatu lereng maka syetan mengambil lereng selain yang dilewati Umar.”? Karena Umar memiliki hati yang bersih dari sifat-sifat tercela sehingga syetan tidak bisa mendekat. Kendatipun hati berusaha menjauhkan diri dari syetan dengan dzikrullah tapi mustahil syetan akan menjauh dari kita bila kita belum membersihkan diri dari tempat yang disukai syetan yaitu syahwat, seperti orang yang meminum obat sebelum melindungi dir dari penyakit dan perut masih disibukkan dengan makanan yang kerasa dicerna. Taqwa adalah perlindungan hati dari syahwat dan nafsu apabila zikrullah masuk kedalam hati yang kosong dari zikir maka syetan mendesak mamsuk seperti masuknya penyakit bersamaan dengan dimakannya obat dalam perut yang masih kosong.
Allah SWT berfirman :
Artinya: Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya. (Qoof 37)
WAllahu a’lamu bis showab.
-----------

Orang - orang yang Didoakan oleh Malaikat

Oleh : Syaikh Dr. Fadhl Ilahi

Allah SWT berfirman, "Sebenarnya (malaikat - malaikat itu) adalah hamba - hamba yang dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah - perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka dan yang dibelakang mereka, dan mereka tidak memberikan syafa'at melainkan kepada orang - orang yang diridhai Allah, dan mereka selalu berhati - hati karena takut kepada-Nya" (QS Al Anbiyaa' 26-28)

Inilah orang - orang yang didoakan oleh para malaikat :
Orang yang tidur dalam keadaan bersuci. Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa 'Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci'" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)

Orang yang duduk menunggu shalat. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia'" (Shahih Muslim no. 469)

Orang - orang yang berada di shaf bagian depan di dalam shalat. Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra' bin 'Azib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)

Orang - orang yang menyambung shaf (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalm shaf). Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang - orang yang menyambung shaf - shaf" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)

Para malaikat mengucapkan 'Amin' ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah. Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian 'aamiin', karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu" (Shahih Bukhari no. 782)

Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, 'Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia'" (Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)

Orang - orang yang melakukan shalat shubuh dan 'ashar secara berjama'ah. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat 'ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat 'ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, 'Bagaimana kalian meninggalkan hambaku ?', mereka menjawab, 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat'" (Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan. Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda' ra., bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, "Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata 'aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan'" (Shahih Muslim no. 2733)

Orang - orang yang berinfak. Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak'. Dan lainnya berkata, 'Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit'" (Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)

Orang yang makan sahur. Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang - orang yang makan sahur" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)

Orang yang menjenguk orang sakit. Imam Ahmad meriwayatkan dari 'Ali bin Abi Thalib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh" (Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, "Sanadnya shahih")

Seseorang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain. Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain" (dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)

Maraji' : Disarikan dari Buku Orang - orang yang Didoakan Malaikat, Syaikh Fadhl Ilahi, Pustaka Ibnu Katsir, Bogor, Cetakan Pertama, Februari 2005

Nasehat Lukman Al Hakim Pada Anaknya

Satu-satunya manusia yang bukan nabi, bukan pula Rasul tapi kisah hidupnya diabadikan dalam Qur'an adalah Lukman Al Hakim. Kenapa, tak lain, karena hidupnya penuh hikmah. Suatu hari ia pernah menasehati anaknya tentang hidup.

"Anakku, jika makanan telah memenuhi perutmu, maka akan matilah pikiran dan kebijaksanaanmu. Semua anggota badanmu akan malas untuk melakukan badah, dan hilang pulalah ketulusan dan kebersihan hati. Padahal hanya dengan hati bersih manusia bisa menikmati lezatnya berdzikir."

"Anakku, kalau sejak kecil engkau rajin belajar dan menuntut ilmu. Dewasa kelak engkau akan memetik buahnya dan menikmatinya."
"Anakku, ikutlah engkau pada orang-orang yang sedang menggotong jenazah, jangan kau ikut orang-orang yang hendak pergi ke pesta pernikahan. Karena jenazah akan mengingatkan engkau pada kehidupan yang akan datang. Sedangkan pesta pernikahan akan membangkitkan nafsu duniamu."?

"Anakku, aku sudah pernah memikul batu-batu besar, aku juga sudah mengangkat besi-besi berat. Tapi tidak pernah kurasakan sesuatu yang lebih berat daripada tangan yang buruk perangainya."

"Anakku, aku sudah merasakan semua benda yang pahit. Tapi tidak pernah kurasakan yang lebih pahit dari kemiskinan dan kehinaan."
"Anakku, aku sudah mengalami penderitaan dan bermacam kesusahan. Tetapi aku belum pernah merasakan penderitaan yang lebih susah daripada menanggung hutang."

"Anakku, sepanjang hidupku aku berpegang pada delapan wasiat para nabi. Kalimat itu adalah:
1. Jika kau beribadah pada Allah, jagalah pikiranmu baik-baik.
2. Jika kau berada di rumah orang lain, maka jagalah pandanganmu.
3. Jika kau berada di tengah-tengah majelis, jagalah lidahmu.
4. Jika kau hadir dalam jamuan makan, jagalah perangaimu.
5. Ingatlah Allah selalu.
6. Ingatlah maut yang akan menjemputmu
7. Lupakan budi baik yang kau kerjakan pada orang lain.
8. Lupakan semua kesalahan orang lain terhadapmu.

Pacaran

Artikel Islami
06 Juli 2001 - 11:32
PACARAN
Betulkah di dalam Islam ada yang namanya pacaran?

"Pacaran" adalah suatu kata yang tidak asing lagi kita dengar di kalangan remaja. Sebetulnya apa yang disebut dengan "pacaran" itu? Betulkah di dalam Islam ada yang namanya pacaran?

Pacaran diidentifikasikan sebagai suatu tali kasih sayang yang terjalin atas dasar saling menyukai antara lawan jenis. Apabila kita lihat secara sepintas dari definisi diatas mungkin dapat disimpulkan bahwa pacaran itu merupakan suatu yang wajar dilakukan dikalangan remaja. Padahal apabila kita tinjau dari sudut agama Islam, dalam Al-Qur?an dan Al-Hadits ternyata tidak ada satu kalimatpun yang menjelaskan tentang pacaran.

Dalam Islam hanya ada khitbah (tunangan). Tapi khan tidak mungkin kita tunangan tanpa mengenal pribadi calon kita?. Tidak seperti itu, sebelum terjadi khitbah, di dalam Islam dianjurkan untuk berta?aruf (berkenalan) itupun kalau seandainya kita siap untuk nikah. Sebenarnya rugi kalau seandainya pacar kita itu bukan jodoh yang Allah SWT takdirkan untuk kita. Padahal kita sudah berkorban.

Islam sesungguhnya agama kasih sayang, sangat tidak adil jika kita memberikan kasih sayang itu kepada seseorang saja. Padahal umat Islam itu bersaudara,
Firman Allah dalam QS Al-Hujurat : 10, "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara". Bagaimana kita bersaudara dalam Islam?
Saling bersilaturahmi, karena dengan bersilaturahmi dapat menumbuhkan rasa kasih sayang.

Saling bertausyiah, karena ketika kita lupa kita diingatkan, dan ketika orang lain lupa kita mengingatkan. Saling mendo?akan.

Jadi kita harus memberikan kasih sayang kepada seluruh umat Islam di dunia ini, bukan hanya kepada seseorang dan kelompok tertentu saja.
Untuk itu, marilah kita sama-sama untuk menghindari yang namanya pacaran itu. Karena kasih sayang tidak harus diungkapkan kepada seseorang saja, tetapi kepada siapa saja. Apabila kita melakukan suatu perbuatan yang dilarang oleh agama, maka kita akan berdosa. Begitu juga pacaran, apabila kita melakukan apa yang disebut dengan pacaran, maka kita akan berdosa pula. Na?udzubillaahi min dzalik.

Oleh karena itu, hendaklah kita :
Menundukan pandangan.
"Firman Allah dalam QS An-Nuur : 31 mewajibkan kita untuk menundukkan pandangan. Sabda Rasul : "Pandangan itu merupakan salah satu panah iblis."

Jangan berduaan dengan lawan jenis.
"Janganlah kamu pergi berduaan dengan lawan jenismu, sebab yang ketiganya adalah setan."
Memperbanyak shaum sunat
Hal ini dimaksudkan agar kita selalu dapat menjaga pandangan dan menahan hawa nafsu.

Cobalah tiada lain suatu amalan yang dicintai Allah, sesungguhnya Allah akan jauh lebih mencintai kita. Carilah amalan yang disukai Allah, setelah kita tahu bahwa dalam Islam tidak ada yang namanya pacaran, cobalah untuk membatasi diri dalam hal itu. Ingatlah bahwa jangankan berpacaran, mendekatinya saja kita sudah tidak boleh. Firman Allah "Janganlah kamu dekati zina".

Kita tidak bisa menjaga pandangan dari yang tidak halal berarti kita sudah zina mata. Begitupun dengan pendengaran, pembicaraan, hati, bila tidak kita jaga dari perbuatan yang mendekati zina, berarti kita sudah berzina. Na?udzubillaahi min dzalik.

dari mediakita.cjb.net

Tuesday, August 21, 2007

Gambaran Kehidupan Manusia setelah Mati

Sahabat Ma'adz bin Jabal bertanya kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah...terangkan kepadaku tentang makna firman Allah "ketika ditiup sangkakala, lalu kamu datang berkelompok-kelompok"". Lalu menangislah Rasulullah SAW. Cucuran air matanya membasahi pakaiannya. Engkau telah menanyakan sesuatu yang dahsyat.

Umatku akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam 12 kelompok-kelompok tabiat.

* Kelompok pertama : Dibangkitkan tanpa kaki dan tangan, seraya terdengar suara dari sisiNya,"Mereka adalah orang-orang yang mengganggu tetangganya. Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya".

* Kelompok kedua : Dibangkitkan dalam bentuk babi, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah balasan bagi orang-orang yang bermalas-malasan melakukan sholat dan nerakalah tempatnya".

* Kelompok ketiga : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan perutnya besar menggunung yang dipenuhi ular dan kalajengking, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran orang-orang yang menahan zakat dan nerakalah tempatnya".

* Kelompok keempat : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan darah mengalir dari mulut, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang berdusta dalam perkara jual beli dan nerakalah tempatnya".

* Kelompok kelima : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan bau busuk, lebih busuk dari bau bangkai. seraya terdengar suara dari sisiNya, "inilah ganjaran bagi orang-orang yang melakukan maksiat (perbuatan yang tidak sesuai dengan syariat islam) secara sembunyi karena takut terlihat orang tapi tidak takut dari pengawasan Allah dan nerakalah tempatnya".

* Kelompok keenam : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan terputus lehernya, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang memberikan kesaksian palsu dan nerakalah tempatnya".

* kelompok ketujuh : Dibangkitkan dari kuburnya tanpa memiliki lidah dan dari mulutnya keluar darah dan nanah. Seraya terdengar suara dari sisiNya, "inilah ganjaran bagi orang-orang yang tidak mau memberikan kesaksian dan nerakalah tempatnya".

* Kelompok kedelapan : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan tertunduk dan kedua kakinya berada diatas kepala, seraya terdengar suara dari sisiNya, "inilah ganjaran bagi orang-orang yang suka melakukan zina dan terlanjur mati sebelum bertobat dan nerakalah tempatnya".

* Kelompok kesembilan : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan berwajah hitam dan matanya biru serta perutnya penuh api, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang memakan harta dan merampas hak anak-anak yatim secara zalim dan nerakalah tempatnya".

* Kelompok kesepuluh : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan sakit kusta dan sopak, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang mendurhakai orang tuanya dfan nerakalah tempatnya".

* Kelompok kesebelas : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan buta hati, buta mata. Giginya seperti tanduk kerbau. Bibir dan lidahnya bergelantungan mencapai dada, perut dan paha. Dan dari perutnya keluar kotoran. Seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang meminum khamr (yang memabukan/alkohol) dan nerakalah tempatnya".

* Kelompok kedua belas : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan wajah bercahaya, seperti bulan purnama. Melewati Shirath Al-Mustaqim secepat kilat menyambar angin. Seraya terdengar suara dari sisiNya "Mereka adalah orang-orang yang melakukan amal sholeh kebajikan. Menjauhi segala kemaksiatan. Rajin memenuhi panggilan sholat dan mati setelah bertobat. Maka ganjaran mereka adalah Pengampunan, Rahmat, dan Ridho serta Surga dari ALLAH SWT"."Ya Alllah,,, masukanlah hambaMU ini ke dalam golongan orang-orang yang selalu beriman kepadaMu ya Allah,,, jauhkan panas api neraka dari kami ya Allah....."

Jilbab Syar'i dan Jilbab Funky

Artikel Islami
27 Juli 2001 - 11:13
Jilbab Syar'i dan Jilbab Funky
Sumber : JILBAB dikutip oleh Othman Moh.Makki

Sesungguhnya agama Islam memerintahkan setiap orang muslim agar mencintai saudaranya bagaikan mencintai dirinya sen- diri, kemudian menghindari mereka dari keburukan sebagaimana ia menghindarkan diri daripadanya, nasehat menasehati demi men- ta'ati kebenaran yang telah didatangkan dari Allah dan Rasul-Nya, baik itu berupa perintah maupun larangan, dengan hati rela mematuhinya.

Di saat agama Islam tiba dan kaum Jahiliyah membenci bayi perempuan, bahkan tega buah hati sendiri dikubur hidup-hidup, tidak memberikan harta warisan kepada wanita, terkadang mem- pusakai wanita bagaikan harta yang lain dengan jalan paksa.

Maka Allah serta Rasul-Nya melarang perbuatan keji ter- sebut, menjaga dan mengangkat derajat wanita bagaikan mutiara berharga, dengan memberikan hak-haknya sebagaimana agama menghormati dan memberikan hak-haknya kepada seorang lelaki.

Demi kesucian masyarakat serta demi keutuhan dan kehor- matan seorang muslimah dari kemaksiatan dan dari kecerobohan orang jahil, maka Islam menganjurkan perkawinan dan mengharam- kan perbuatan zina. Maka demi kesucian dan keutuhan, Allah Maha Penyayang memerintahkan para muslimah agar mengenakan hijab (jilbab), supaya berada di sisi Allah, dan ditempat sejauh mungkin dari perbuatan keji yang dapat menimpa pada diri kaum muslimah.

Simak baik-baik ayat Al Qur'an ini : "Katakanlah kepada wanita yang beriman, 'hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan pehiasaannya kecuali yang biasa nampak dari pandangan. Dan hen- daklah mereka menutupkan kainkerudung ke dadanya, dan jangan- lah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau keapda ayah mereka, atau putra-putra mereka, atau saudara- saudara mereka, atau putra-putra suami mereka, atau wanita- wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan- pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap? kaum wanita), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat kaum wanita. dan janganlah mereka memukul kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung". (Qs An Nur : 31)

Bagaimana jilbab yang dimaksud dalam ayat diatas,? setidaknya harus memenuhi syarat-syarat hijab atau jilbab sebagai berikut? dan inilah jilbab yang syar'i dan benar :
Menutupi seluruh tubuh, sebagaimana yang difirmankan Allah, "Hendaklah mereka itu mengeluarkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". (Qs Al Ahzab : 59)

Maksud daripada berhijab adalah? untuk menutup tubuh wanita dari pandangan laki-laki. Jadi, bukan yang tipis, yang pendek, yang ketat, tau berkelir serupa dengan kulit, mau- pun yang bercorak dan yang bersifat mengundang penglihat- an laki-laki.
Harus yang longgar, sehingga tidak menampakkan tempat- tempat yang menarik pada anggota tubuh.

Tidak diberi wangi-wangian, hal ini telah diperingatkan oleh Rasulullah saw : "Sesungguhnya seorang wanita yang memakai wangi- wangian kemudian melewati kaum (laki-laki) bermak- sud agar mereka mencium aromanya, maka ia telah melakuk- an perbuatan zina". (HR Tirmidzi)

Pakaian wanita tidak boleh menyerupai laki-laki, "Nabi saw melaknat laki-laki yang mengenakan pakaian wanita, dan seorang wanita yang mengenakan pakaian laki-laki". (HR Abu Dawud dan An Nasai).

Tidak menyerupai pakaian orang kafir, "Siapa yang meniru suatu kaum, maka ia berarti dari golongan mereka". (HR Ahmad)
Berpakaian tanpa bermaksud supaya dikenal, baik itu dengan mengenakan pakaian yang berharga mahal maupun yang mu- rah, jika niatnya untuk dibanggakan karena harganya atau- pun yang kumal jika bermaksud agar dikenal sebagai orang yang ta'at (riya'). "Siapa yang mengenakan pakaian tersohor (bermaksud supaya dikenal) di dunia, maka Allah akan mem- berinya pakaian hina di hari Kiamat, lalu dinyalakan apa pada pakaian tersebut." (HR Abu Dawud)

Sungguh fenomena jilbab pada saat sekarang, membuat kita di satu sisi patut bersyukur, wanita sudah tidak malu lagi untuk berjilbab di manapun tempatnya sehingga jilbab benar-benar telah membudaya di masyarakat dan dianggap sesuatu yang lumrah.Namun di sisi lain jilbab yang sesungguhnya harus memenuhi prasyarat jilbab syar'i sebagaiman tersebut di atas seakan telah berubah fungsi dan ajaran, banyak sekali dan telah? bertebaran dimana-mana jilbab yang bukan lagi syar'i tapi lebih terkesan trendy dan mode atau lebih dikenal dengan jilbab funky yang kebanyakan dari semua itu adalah menyimpang dari syarat-syarat syara' jilbab yang sebenarnya.

Diantara penyimpangan-penyimpangannya? yang ada, antara lain :
Tidak ditutupnya seluruh bagian tubuh. Seperti yang biasa dan di anggap sepele yaitu terbukanya bagian kaki bawah, atau bagian dada karena jilbab diikatkan ke leher, atau yang lagi trendy,? remaja putri? memakai jilbab tapi lengan pakaiannya digulung atau dibuka hingga ke siku mereka.

Sering ditemui adanya perempuan yang berjilbab dengan pakaian ketat, pakaian yang berkaos, ataupun menggunakan pakaian yang tipis, sehingga walaupun perempuan tersebut telah menggunakan jilbab, tapi lekuk-lekuk tubuh mereka dapat diamati dengan jelas.
Didapati perempuan yang berjilbab dengan menggunakan celana panjang bahkan terkadang memakai celana jeans. Yang perlu ditekankan dan telah diketahui dengan jelas bahwa celana jeans bukanlah pakaian syar'i untuk kaum muslimin, apalagi wanita.?

Banyak wanita muslimah di sekitar kita yang memakai jilbab bersifat temporer yaitu jilbab dipakai hanya pada saat tertentu atau pada kegiatan tertentu, kendurian, acara pengajian kampung dsb, setelah itu jilbab dicopot dan yang ada kebanyakan jilbab tersebut sekedar mampir alias tidak sampai menutup rambut atau menutup kepala.

Terkadang, kalau ditanyakan kepada mereka, mengapa kalian berbuat (melakukan) yang demikian, tidak memakai jilbab yang syar'i, padahal telah mengetahui bagaimana jilbab yang syar'i, sering didapati jawaban, "Yaa, pengen aja ", atau "Belum siap ", atau "Mendingan begini daripada tidak memakai jilbab sama sekali ", atau " Jilbab itu khan tidak hanya satu bentuk, jilbab khan bisa dimodofikasi yang penting khan menutup aurat " terkadang didapati juga jawaban, "Kok kamu yang ribut, khan emang sudah menjadi mode yang seperti ini!"

Padahal, dituntutnya jilbab dengan syarat-syarat yang telah ditentukan sesuai dengan hukum syara' yang disebutkan di atas, sesungguhnya akan membawa kebaikan bagi kita sendiri, baik di dunia maupun di akhirat dan bukan didasari atas nafsu atau ditujukan untuk mengekang kita.
?Janganlah sampai suatu kaum, dimana mereka meremehkan perempuan-perempuan/muslimah yang berjilbab hanya karena memakai pakaian/jilbab yang tidak sesuai dengan hukum syara'.?

Apabila kaum telah meremehkan hal ini, maka bagaimana dengan pandangan (penilaian) Allah dan Rasul -Nya terhadap wantia yang seperti ini ? Tidakkah ada bedanya antara perempuan yang berjilbab dengan perempuan yang tidak berjilbab ?