Cari Disini / Search Here

Google
 

Thursday, February 28, 2008

Siapa Setan yang Sebenarnya?


oleh : Ust. Abu Aqila


“Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran (Rabb) Yang Maha Pemurah (Al-Qur`an), Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan), maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan sesungguhnya setan-setan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk.” (QS. az-Zukhruf [43]: 36-37).

Pembahasan alam gaib memang menciptakan daya tarik tersendiri bagi manusia. Seakan ada nuansa misteri yang ingin diketahui. Namun, patut kita renungkan bahwa telah terjadi kesalahan persepsi dan pemahaman tentang alam gaib –sebagai bagian dari aqidah islamiyah– di tengah masyarakat kita yang mayoritas kaum muslimin. Sehingga, diperlukan usaha nyata sebagai pencerahan spiritual berupa kontribusi penyadaran dan pelurusan aqidah islamiyah.
Tulisan singkat ini berusaha menyajikan secara transparan siapa sebenarnya Iblis dan para setan laknatullah pengikutnya, tipu daya Iblis dan para setan golongan jin kepada manusia.

Keberadaan Jin, Iblis, dan Setan

Malaikat dan jin telah hidup di surga dan menjadi makhluk yang senantiasa bertasbih dan bertahmid, sebelum Allah Swt. kemudian menciptakan Nabi Adam a.s..
Tak heran bila sebutan bagi jin pada saat itu disamakan dengan malaikat oleh Allah, sebagaimana firman-Nya:“Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada malaikat, ‘Sujudlah kamu semua kepada Adam!’ Maka mereka sujud, kecuali Iblis, dia adalah dari golongan jin…” (QS. al-Kahfi [18]: 50).

Maka, Iblis adalah sebutan yang diberikan Allah Swt. kepada salah satu jin yang tidak mentaati perintah-Nya untuk sujud kepada Adam a.s.. Awalnya, Iblis juga sebagai makhluk yang taat kepada Allah, namun kemudian berubah, yaitu enggan menjadi hamba yang taat di sisi Allah dan takabur dengan ibadah-ibadah yang telah dilakukannya selama di surga. Hal inilah yang membuatnya menjadi makhluk paling kufur, hina, serta terusir dari surga.“Allah berfirman,’Turunlah kamu dari surga itu! Karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.’” (QS. al-A’raf [7]: 13).

Karena vonis Allah tersebut, Iblis –yang memiliki sifat dendam kepada Adam a.s. dan keturunannya– lalu meminta dispensasi waktu hidup.“Iblis berkata,’Beri tangguhlah hidupku sampai waktu mereka dibangkitkan.’ Allah berfirman,’Sesungguhnya kamu (Iblis) termasuk mereka yang diberi tangguh.’” (QS. al-A’raf [7]: 14-15).

Program penyesatan mulai dijalankan Iblis kepada manusia dengan target utama adalah Adam as. dan Siti Hawa rah..“Maka setan (Iblis) membisikkan (pikiran jahat) kepada mereka berdua (Adam dan Hawa) untuk menampakkan kepada mereka apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan setan berkata,’Tuhanmu tidak melarangmu untuk mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga).’” (QS. al-A’raf [7]: 20).

Di antara kebimbangan Adam dan Hawa, Iblis masuk dengan bisikan-bisikan menawarkan sesuatu yang menjadi kelemahan pada fitrah manusia. Iblis telah menjanjikan kepada keduanya tentang aurat yang dapat membuatnya menjadi malaikat dan hidup kekal di dalam surga. Padahal timbulnya aurat pada jasad keduanya –yang awal penciptaannya tidak Allah Swt. berikan kemaluan, sehingga tanpa pakaian pun tidak ada keinginan di hati mereka untuk melakukan hubungan suami istri– akan membuat mereka terperosok dalam kesesatan dan kehinaan. Allah telah mengingatkan Adam sebelumnya dengan firman-Nya:

“Tatkala keduanya telah merasakan (buah) pohon itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Rabb mereka menyerunya,’Bukankah aku telah melarang kamu (mendekati) pohon itu dan Aku katakan kepadamu,’Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagimu.’’” (QS. al-A’raf [7]: 22).

Setan adalah Keturunan Iblis dan Seluruh Pengikutnya

Iblis sebagai nenek moyang setan itu hidup dan berketurunan. Semua keturunan Iblis akan menjebak semua manusia agar terbentuk karakter syaithani pada jiwanya, sehingga akhirnya menjadi budak-budak mereka. Na’udzu billahi min dzalik. Iblis tidak sendiri dalam melaksanakan program penyesatan. Ia dibantu keturunannya yang telah menjadi musuh manusia. Siapa di antara setan-setan itu yang berhasil menyesatkan manusia, maka akan mendapatkan penghargaan yang terhormat dari Iblis. Rasulullah Saw. telah memberitahukan hal ini dalam sabdanya:

“Singgasana Iblis berada di lautan. Dari sana ia mengirim pasukan (setan golongan jin) untuk membuat fitnah kepada manusia, maka barangsiapa yang lebih besar membuat bencana, dialah yang lebih besar jasanya (terhormat) di kalangan mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim, dari Jabir ra.).

Setan itu terdiri dari bangsa jin dan bangsa manusia –yang seluruhnya sebagai pengikut Iblis laknatullah–, terbukti banyaknya manusia yang hidup dan berjuang untuk menyebarkan dosa dan kesesatan, tetapi mereka tidak menyadarinya. Contohnya, beberapa wanita dengan profesi PSK (Pekerja Seks Komersial) (baca: pelacur) merasa yakin bahwa profesi mereka penuh dengan dosa, namun mereka juga merasa bahwa menjadi pelacur dengan segala keterpaksaan bukanlah bagian dari dosa. Sehingga hati mereka –dan para wanita penghibur lainnya– ringan melakukan pekerjaan haram tersebut, bahkan mungkin menikmatinya! Lagi-lagi, na’udzu billahi min dzalik.

Karakter syaithani seperti inilah yang ingin dibangun oleh setan pada manusia, hingga manusia terjerumus dalam lingkaran setan, merasa setan-setan sebagai kawan dan pemimpin mereka, serta merasa bertanggung jawab untuk mengajak orang lain bermaksiat dan masuk ke dalam lingkaran setan tersebut.

Contoh-contoh Perilaku Syaithani pada Manusia

Bila kita perhatikan dalam berbagai macam pemberitaan, baik di media televisi maupun di media cetak, begitu banyak manusia yang telah terjerumus menjadi tentara-tentara setan yang semangat berbuat dosa dan berjuang untuk menyesatkan manusia lainnya.

Beberapa peristiwa di tanah air yang merupakan realita syaithani bahwa manusia telah terjerumus dalam tipu daya setan antara lain: pornografi, selingkuh, korupsi, bunuh diri, pembunuhan, pemerkosaan, pencurian dan pembobolan bank, kolusi dan pungutan liar (pungli), narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba), permusuhan (tawuran, perkelahian, peperangan, dan lain-lain), terorisme, perampokan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Beberapa Usaha Melindungi Diri dari Tipu Daya Setan

1. Selalu meningkatkan kualitas iman dan tawakal kepada Allah Swt., serta menjauhi perbuatan syirik.“Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Rabb-nya. Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.” (QS. an-Nahl [16]: 99-100).

2. Senantiasa ikhlas dalam beribadah dan membenci setiap perbuatan maksiat.“Iblis berkata,’Ya Rabb-ku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis diantara mereka.’ Allah berfirman,’Ini adalah jalan yang lurus; kewajiban Aku-lah (menjaganya).’” (QS. al-Hijr [15]: 39-41).

3. Jangan pernah mengikuti langkah-langkah setan.“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. al-Baqarah [2]: 208). Lihat juga QS. al-Baqarah [2]: 168.

4. Selalu berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.“Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.” (QS. al-A’raf [7]: 200-201). Lihat juga QS. an-Nas [114]: 1-6.

Wallahu a’lam bi shawab.

0 komentar: