Cari Disini / Search Here

Google
 

Tuesday, September 11, 2007

Keutamaan Bulan Ramadhan







Oleh Yudhie Prastowo


Tidak lama lagi bulan Ramadhan, bulan yang penuh rahmat dan berkah yang senantiasa dinanti dan dirindukan, akan menjelang. Salah satu persiapan yang perlu kita lakukan adalah persiapan fikriyah, yaitu terkait dengan keilmuan dan pengetahuan, misalnya dengan me-refresh kembali segala hal yang terkait dengan Bulan Ramadhan tsb, baik dari hukum-hukum berpuasa, keutamaannya dll.

Diharapkan dengan persiapan fikriyah tadi, selain dapat menyegarkan kembali ingatan kita tentang fiqh puasa misalnya, juga dapat menjadi ‘pendorong semangat’ kita untuk bersegera dan bergembira dalam menyambutnya serta beramal shalih di dalamnya. Dan untuk memenuhi persiapan fikriyah tersebutlah tulisan ringan ini dimaksudkan.

Bulan Penuh Berkah dan Rahmat

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu: Adalah Rasulullah SAW memberi kabar gembira kepada para sahabatnya dengan bersabda:

Artinya: “Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kepadamu puasa di dalamnya; pada bulan ini pintu-pintu Surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat; juga terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya maka dia tidak memperoleh apa-apa.” (HR. Ahmad dan An- Nasa’i)

Bulan Diwajibkan Berpuasa

Allah Swt. berfirman:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa.” (QS Al Baqarah: 183).

Diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiallahu‘ anhu, bahwa Nabi bersabda:

Artinya: “Setiap amal yang dilakukan anak adam adalah untuknya, dan satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipatnya bahkan sampai tujuh ratus kali lipat." Allah Ta’ala berfirman, ‘Kecuali puasa, itu untuk-Ku dan Aku yang langsung membalasnya. la telah meninggalkan syahwat, makan dan minumnya karena-Ku.’ Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum daripada aroma kesturi.”

Bulan Diturunkannya Al-Quran

Allah Swt. berfirman: Artinya: “Bulan Ramadhan, yang pada bulan itu Al Qur’an diturunkan sebagai petunjuk buat manusia dan penjelasan tentang petunjuk itu, dan sebagai pemisah (yang haq dan yang batil).” (QS Al Baqarah: 185).

Pendapat yang kuat mengenai hal ini adalah, bahwa Al-Quran diturunkan secara keseluruhan oleh Allah Swt. ke langit dunia sebelum diturunkan berangsur-angsur kepada RasuluLlah saw. Dan hal tersebut terjadi di Bulan Ramadhan.

Di bulan ini RasuluLlah saw. juga banyak membaca Al-Quran sebagaimana diriwayatkan:

Artinya: “Dan Jibril ‘Alaihis-Salam menjumpai nabi saw pada setiap malam bulan Ramadhan, dan beliau mengajaknya bertadarrus Al Qur’an”. (HR Muttafaqun ‘alaih)

Bulan yang di Dalamnya Terdapat Malam Seribu Bulan

Allah Swt. berfirman: Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikatmalaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar” (QS Al-Qadr 1-5).

Rasulullah saw. juga bersabda:
Artinya: “...juga terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik daripada seribu bulan,...” (HR. Ahmad dan An-Nasa’i) Malam tersebut adalah Malam Lailatul Qadar, yang terdapat di antara malammalam ganjil pada sepuluh malam terakhir Bulan Ramadhan.

Bulan Ampunan

Rasulullah saw. bersabda: Artinya: “Shalat lima waktu, dari Jum’at ke Jum’at, dari Ramadhan ke Ramadhan, dapat menghapuskan dosadosa, apabila dosa-dosa besar dihindari.” (HR Muslim).

Rasulullah saw. bersabda:
Artinya: “Barang siapa yang melakukan ibadah di malam hari bulan Ramadhan, karena iman dan mengharapkanridha Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni.” (Muttafaqun ‘alaih).

Rasulullah saw. bersabda:
Artinya: “Barang siapa berpuasa di Bulan Ramadhan dan mengetahui batas-batasnya, dan ia menjaga diri dari segala apa yang patut dijaga, dihapuskanlah dosanya yang sebelumnya.” (HR Ahmad, Baihaqi dengan sanad baik)

Melihat hadits-hadits tersebut, maka Bulan Ramadhan adalah sebuah kesempatan emas bagi kita untuk membersihkan kotoran-kotoran dosa dan kesalahan yang melekat pada diri kita.

Bulan Tarbiyah

Allah Swt. berfirman:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orangorang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa.” (QS Al Baqarah: 183).

Allah Swt. berfirman:
Artinya: “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu adalah yang paling bertaqwa.” (QS Al Hujurat: 13).

Bulan Ramadhan merupakan bulan tarbiyah (pembinaan/pendidikan) bagi setiap insan untuk dapat mencapai derajat takwa. Diharapkan dengan puasa yang dilakukan dan ibadahibadah yang dikerjakan secara rutin pada bulan tersebut dapat menjadi sarana pendidikan dan pembinaan bagi diri kita sehingga dapat menggapai derajat takwa tersebut.

Bulan Santunan

Disebutkan dalam hadits bahwa: Artinya: “Sebaik-baik sedekah yaitu sedekah di bulan Ramadhan.” (HR Al- Bahaqi, Al-Khatib, At-Turmudzi)

Artinya: “Rasulullah saw adalah orang yang paling dermawan, dan beliau saw lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan, ketika bertemu Jibril ‘Alaihis- Salam, sungguh, kedermawanan beliau saat itu lebih kuat daripada angin yang bertiup” (HR Muttafaqun ‘alaih).

Bulan Sabar

Telah disebutkan dalam ayat dan hadits sebelum ini, bahwa Bulan Ramadhan adalah bulan puasa di mana pada siang hari kita diperintahkan meninggalkan makanan yang asalnya halal, terlebih lagi yang haram. Begitu pula di saat ada seseorang mengganggu kita.

RasuluLlah saw. bersabda:
Artinya: “Puasa adalah perisai, bila suatu hari seseorang dari kama beupuasa, hendaknya ia tidak berkata buruk dan berteriak-teriak. Bila seseorang menghina atau mencacinya, hendaknya ia berkata ‘Sesungguhnya aku sedang puasa” (HR. Al- Bukhari, Muslim dan para penulis kitab Sunan)

Bulan Mujahadah

Telah disebutkan dalam banyak ayat dan hadits dalam poin-poin sebelumnya mengenai poin berikut ini. Bulan Ramadhan adalah bulan diwajibkannya berpuasa, sebagai sarana latihan kita untuk mencapai derajat takwa. Karenanya bulan ini dapat pula dikatakan sebagai bulan mujahadah, bulan perang terhadap hawa nafsu dan keburukan-keburukan lain yang ada di dalam diri kita.

RasuluLlah saw. bersabda:
Artinya: “Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh dengan puasanya dari makan dan minum.” (HR. Al-Bukhari).

Artinya: “Bisa jadi orang yang qiyamullail itu hanya mendapatkan meleknya saja dan bisa jadi orang yang berpuasa itu hanya mendapatkan lapar dan hausnya saja” (HR Ahmad, Ath-Thabarani dan Al Baihaqi dari Ibnu Umar, juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Abu Hurairah dengan redaksi sedikit berbeda).

Bulan Perjuangan, Kekuatan dan Kemenangan

Bulan Ramadhan bukanlah bulan lemah dan malas, namun justru sebaliknya bahwa Bulan Ramadhan bagi umat Islam adalah bulan perjuangan, jihad, bulan kuat dan bulan kemenangan. Kita dapat melihat dalam sejarah emas Islam, di mana pada Bulan Ramadhan ini berbagai kemenangan dan kesuksesan diraih oleh Umat Islam atas Izin Allah Swt.

Perang Badar Kubro yang diabadikan dalam Al Qur’an sebagai yaumul furqan (hari pembeda antara kebenaran dan kebatilan), dan ummat Islam saat itu meraih kemenangan besar, terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 2 Hijriyah. Dan saat itu, gembong kebatilan, Abu Jahal, terbunuh.

Fathu Makkah (pembukaan Makkah) , yang dibadaikan dalam Al Qur’an sebagai Fathan Mubiiina (kemenangan yang nyata), juga terjadi pada Bulan Ramadhan, tepatnya pada tanggal 10 Ramadhan tahun 8 (delapan) Hijriyah.

Serangkaian peristiwa besar lain juga terjadi pada bulan Ramadhan, seperti: Dihancurkannya berhala Uzza oleh Khalid bin Al-Walid ra. pada tanggal 25 Ramadhan tahun 8 (delapan) Hijriyah. Berhala Latta dihancurkan pada bulan Ramadhan tahun 9 Hijriyah. Tersebarnya Islam di Yaman, yang terjadi pada bulan Ramadhan tahun 10 Hijriyah. Andalus (Spanyol sekarang) ditaklukkan pada tanggal 28 Ramadhan tahun 92 Hijriyah di bawah pimpinan Thariq bin Ziyad.
Peperangan ‘Ain Jalut, dimana bangsa Mongol Tartar dapat dikalahkan oleh Pasukan Islam pertama kalinya yang sebelumnya sempat dianggap mustahil, terjadi pada bulan Ramadhan tahun 658 Hijriyah.
Dan masih banyak lagi yang lainnya.

Akhirul kalam, semoga Allah SWT berkenan untuk memanjangkan umur kita agar dapat mencicipi manisnya bulan Ramadhan hingga akhir dan semoga Allah Swt. berkenan pula menjadikan bulan Ramadhan kali ini jauh lebih baik bagi kita dibanding bulan-bulan Ramadhan sebelumnya. “Allahumma bariklanaa fii Rajab wa Sya’ban, wa balighnaa Ramadhan.” ***

Dikutip, diringkas dan disusun kembali dari: Persiapan Menghadapi Bulan Ramadhan (Ust. Abdul Hasib, Lc.), Terjemah ’Fiqhus Sunnah’ (Syaikh Sayyid Sabiq rahimahuLlah), Panduan Ibadah Ramadhan (Ust. Iman Santoso, Lc.), Risalah Ramadhan (IKADI)

Thursday, September 6, 2007

Tanda-tanda Kematian

Adapun tanda-tanda kematian menurut ulama adalah benar dan nyata, hanya amalan dan ketakwaan kita saja yang akan dapat membedakan kepekaan kita kepada tanda-tanda ini. Rasulullah SAW diriwayatkan masih mampu memperlihat dan menceritakan kepada keluarga dan sahabat secara lansung akan kesukaran menghadapi sakaratulmaut dari awal hingga akhir hayat Baginda. Imam Ghazali rahimahullah diriwayatkan memperolehi tanda-tanda ini sehingga beliau mampu menyediakan dirinya untuk menghadapi sakaratulmaut secara sendirian. Beliau menyediakan dirinya dengan segala persiapan termasuk mandinya, wuduknya serta kafannya sekali, hanya ketika sampai bahagian tubuh dan kepala saja beliau telah memanggil abangnya yaitu Imam Ahmad Ibnu Hambal untuk menyambung tugas tersebut. Beliau wafat ketika Imam Ahmad bersedia untuk mengkafankan bahagian mukanya.

Adapun riwayat -riwayat ini memperlihatkan kepada kita sesungguhnya Allah SWT tidak pernah berlaku zalim kepada hambanya. Tanda-tanda yang diberikan adalah untuk menjadikan kita umat Islam supaya dapat bertobat dan bersedia dalam perjalanan menghadap Allah SWT. Walau bagaimanapun, semua tanda-tanda ini akan berlaku kepada orang-orang Islam saja, sedangkan orang-orang kafir yaitu orang yang menyekutukan Allah, nyawa mereka ini akan dicabut tanpa peringatan sesuai dengan kekufuran mereka kepada Allah SWT.

Adapun tanda-tanda ini terbagi pada beberapa keadaan :

Tanda 100 Hari Sebelum Hari Kematian

Ini adalah tanda pertama dari Allah SWT kepada hambanya dan hanya akan disadari oleh mereka- mereka yang dikehendakinya. Walau bagaimanapun semua orang Islam akan mendapat tanda ini, hanya apakah mereka sadar atau tidak saja. Tanda ini akan berlaku lazimnya setelah waktu Asar. Seluruh tubuh mulai dari ujung rambut sampai ke ujung kaki akan mengalami getaran, seakan-akan menggigil. Contohnya seperti daging sapi yang baru disembelih, dimana jika diperhatikan dengan teliti kita akan mendapati daging tersebut seakan- akan bergetar. Tanda ini rasanya nikmat, dan bagi mereka yang sadar dan berdetak di hatinya bahwa mungkin ini adalah tanda kematian maka getaran ini akan berhenti dan hilang setelah sadar akan kehadiran tanda ini. Bagi mereka yang tidak diberi kesadaran atau mereka yang hanyut dengan kenikmatan tanpa memikirkan soal kematian , tanda ini akan lenyap begitu saja tanpa ada manfaat. Bagi yang sadar dengan kehadiran tanda ini maka ini adalah peluang terbaik untuk memanfaatkan masa yang ada untuk mempersiapkan diri dengan amalan dan urusan yang akan dibawa atau ditinggalkan sesudah mati.

Tanda 40 Hari Sebelum Hari Kematian

Tanda ini juga akan terjadi sesudah waktu Asar. Bagian pusat kita akan berdenyut-denyut. Pada ketika ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pohon yang letaknya di atas Arash Allah swt. Maka malaikat maut akan mengambil daun tersebut dan mulai membuat persediaannya ke atas kita antaranya adalah ia akan mulai mengikuti kita sepanjang waktu. Akan terjadi malaikat maut ini akan memperlihatkan wajahnya sekilas dan jika ini terjadi, mereka yang terpilih ini akan merasakan seakan-akan bingung seketika. Adapun malaikat maut ini wujudnya cuma seorang tetapi kuasanya untuk mencabut nyawa adalah bersamaan dengan jumlah nyawa yang akan dicabutnya
Tanda 7 hari
Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah sakit di mana orang sakit yang tidak makan secara tiba- tiba dia berselera untuk makan.

Tanda 3 hari
Pada masa ini akan terasa denyutan di bahagian tengah dahi kita yaitu diantara dahi kanan dan kiri. Jika tanda ini dapat diketahui / dipahami maka berpuasalah kita setelah itu supaya perut kita tidak mengandungi banyak najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti. Ketika ini juga mata hitam kita tidak akan bersinar lagi dan bagi orang yang sakit hidungnya akan perlahan-lahan turun, dan ini dapat diketahui jika kita melihatnya dari bahagian sisi. Telinganya akan layu dimana bahagian ujungnya akan berangsur-angsur masuk ke dalam. Telapak kakinya yang terlunjur akan perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakkan.

Tanda 1 hari
Akan berlaku sesudah waktu Asar di mana kita akan merasakan satu denyutan di sebelah belakang yaitu di bahagian ubun-ubun di mana ini menandakan kita tidak akan sempat untuk menemui waktu Asar keesokan harinya.

Tanda akhir
Akan berlaku keadaan di mana kita akan merasakan satu keadaan dingin di bahagian pusat dan ianya akan turun ke pinggang dan seterusnya akan naik ke bahagian halkum. Ketika ini hendaklah kita terus mengucap kalimah syahadah dan berdiam diri dan menantikan kedatangan malaikat maut untuk menjemput kita kembali kepada Allah SWT yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan pula.

PENUTUP
Sesungguhnya marilah kita bertakwa dan berdoa kepada Allah SWT semoga kita termasuk di antara orang-orang yang yang dipilih oleh Allah yang akan diberi kesadaran untuk peka terhadap tanda- tanda kematian ini; semoga kita dapat membuat persiapan terakhir dalam usaha memohon ampunan baik dari Allah SWT maupun dari manusia sendiri, dari segala dosa dan urusan hutang piutang kita. Namun demikian, sesuai dengan sifat Allah SWT Yang Maha Kuasa lagi Pemurah, Maha Pengasih, maka diriwayatkan bahwa tarikh kematian seseorang manusia itu masih dapat diubah dengan amalan doa, baik doa dari kita sendiri maupun doa dari orang lain. Namun hal ini adalah ketentuan Allah SWT semata-mata.

Oleh karena itu marilah kita bersama-sama berusaha dan berdoa semoga kita diberi hidayah dan petunjuk oleh Allah SWT serta kelapangan waktu dan kesehatan tubuh / badan dan juga pikiran dalam upaya kita untuk mencari keridaan Allah SWT di dunia maupun akhirat kelak.
Apa yang baik dan benar itu datangnya dari Allah SWT dan apa yang salah / silap itu adalah dari kelemahan manusia itu sendiri. WALLAHUALAM


Saudaraku!!!


Sebentar lagi kita akan menyambut Bulan yang Mulia dan sangat dinanti-nanti oleh kaum muslim, yakni Bulan Ramadhan. Bulan yang penuh rahmat dan ampunan dimana segala ibadah yang kita lakukan berpahala berlipat ganda, apalagi jika dilakukan karena Allah SWT. Nah, didalam Bulan Penuh Hikmah ini, terdapatlah satu malam yang Paaaling Mulia diantara malam-malam yang lain, yaitu Malam Lailatul Qadar yang lebih baik daripada seribu bulan. Malam dimana jika seorang muslim melakukan amalan mulia dan beribadah akan mendapatkan pahala yang dapat diraih jika seseorang selalu beramal baik dan taat kepada Allah selama seribu bulan. ak ada seorang pun yang tahu persis kapan malam itu akan datang, satu hal yang kita tahu bahwa malam itu terdapat pada Bulan Ramadhan dimalam ganjil pada 10 hari terakhir.

Berikut ini dapat diamalkan pada malam lailatul qadar (sebaiknya mulai tengah malam) :

1. Sembahyang sunat wudu’.

2. Sembahyang sunat hajat , berdoa minta dipertemukan Allah dengan malam Lailatul Qadar.

3. Membaca al-Quran.

4. Istighfar:
ASTAGHFIRULLAAHAL’AZHIIMA WA ATUUBU ILAIHI

5. Zikrullah:
LAA ILAAHA ILLALLAAH(U); LAA ILAAHA ILLALLAAHU MUHAMMADAN (R)-RASUULULLAAH (I); ALLAAHU AKBAR

6. Bertasbih:
SUB-HAANALLAAHI WAL-HAMDULILLAAHI WA LAA ILAAHA ILLALLAAHU WALLAAHU AKBAR, WA LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL’ALIYYIL’AZHIIM(I) ;SUB-HAANALLAAHI WA BIHAMDIHI SUB-HAANALLAAHIL’AZHIIM(I);SUB-HAANA RABBIYAL A’LAA
SUB-HAANA RABBIYAL’AZHIIMI WA BIHAMDIH(I)

7. Salawat:
ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD

8. Sembahyang sunat tahajjud.

9. Sembahyang sunat tasbih.
Orang yang bertemu dengan Lailatul Qadar dipercayai akan terus dingin badannya karena dihampiri oleh para malaikat (sebentar saja). Hendaklah segera membaca:

ALLAAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN KARIIM (UN) TUHIBBUL’AFWA FA’FU ‘ANNII

Rasulullah s.a.w telah bersabda yang bermaksud: “Barangsiapa beribadat sesaat pada malam Qadar, kira-kira selama seorang penggembala memerah susu kambingnya, maka adalah lebih disukai Allah daripada berpuasa setahun penuh. Demi Allah yang telah mengutus daku dengan hak menjadi nabi, sesungguhnya membaca satu ayat dari al-Quran pada malam Qadar adalah lebih disukai Allah daripada mengkhatamkannya pada malam-malam yang lain.”

Dari Aisyah r.a bahwa dia mengatakan, aku bertanya: “Ya Rasulullah, kalau aku bertepatan dengan malam Qadar, maka apakah yang patut aku baca? Jawab Rasulullah s.a.w.: Ucapkanlah:

ALLAAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN KARIIM (UN) TUHIBBUL’AFWA FA’FU ‘ANNII
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Tuhan Yang Maha Pemaaf lagi Pemurah, yang suka memberi kemaafan, maka maafkanlah aku.”