Tidak lama lagi bulan Ramadhan, bulan yang penuh rahmat dan berkah yang senantiasa dinanti dan dirindukan, akan menjelang. Salah satu persiapan yang perlu kita lakukan adalah persiapan fikriyah, yaitu terkait dengan keilmuan dan pengetahuan, misalnya dengan me-refresh kembali segala hal yang terkait dengan Bulan Ramadhan tsb, baik dari hukum-hukum berpuasa, keutamaannya dll.
Diharapkan dengan persiapan fikriyah tadi, selain dapat menyegarkan kembali ingatan kita tentang fiqh puasa misalnya, juga dapat menjadi ‘pendorong semangat’ kita untuk bersegera dan bergembira dalam menyambutnya serta beramal shalih di dalamnya. Dan untuk memenuhi persiapan fikriyah tersebutlah tulisan ringan ini dimaksudkan.
Bulan Penuh Berkah dan Rahmat
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu: Adalah Rasulullah SAW memberi kabar gembira kepada para sahabatnya dengan bersabda:
Artinya: “Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kepadamu puasa di dalamnya; pada bulan ini pintu-pintu Surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat; juga terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya maka dia tidak memperoleh apa-apa.” (HR. Ahmad dan An- Nasa’i)
Bulan Diwajibkan Berpuasa
Allah Swt. berfirman:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa.” (QS Al Baqarah: 183).
Diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiallahu‘ anhu, bahwa Nabi bersabda:
Artinya: “Setiap amal yang dilakukan anak adam adalah untuknya, dan satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipatnya bahkan sampai tujuh ratus kali lipat." Allah Ta’ala berfirman, ‘Kecuali puasa, itu untuk-Ku dan Aku yang langsung membalasnya. la telah meninggalkan syahwat, makan dan minumnya karena-Ku.’ Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum daripada aroma kesturi.”
Bulan Diturunkannya Al-Quran
Allah Swt. berfirman: Artinya: “Bulan Ramadhan, yang pada bulan itu Al Qur’an diturunkan sebagai petunjuk buat manusia dan penjelasan tentang petunjuk itu, dan sebagai pemisah (yang haq dan yang batil).” (QS Al Baqarah: 185).
Pendapat yang kuat mengenai hal ini adalah, bahwa Al-Quran diturunkan secara keseluruhan oleh Allah Swt. ke langit dunia sebelum diturunkan berangsur-angsur kepada RasuluLlah saw. Dan hal tersebut terjadi di Bulan Ramadhan.
Di bulan ini RasuluLlah saw. juga banyak membaca Al-Quran sebagaimana diriwayatkan:
Artinya: “Dan Jibril ‘Alaihis-Salam menjumpai nabi saw pada setiap malam bulan Ramadhan, dan beliau mengajaknya bertadarrus Al Qur’an”. (HR Muttafaqun ‘alaih)
Bulan yang di Dalamnya Terdapat Malam Seribu Bulan
Allah Swt. berfirman: Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikatmalaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar” (QS Al-Qadr 1-5).
Rasulullah saw. juga bersabda:
Artinya: “...juga terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik daripada seribu bulan,...” (HR. Ahmad dan An-Nasa’i) Malam tersebut adalah Malam Lailatul Qadar, yang terdapat di antara malammalam ganjil pada sepuluh malam terakhir Bulan Ramadhan.
Bulan Ampunan
Rasulullah saw. bersabda: Artinya: “Shalat lima waktu, dari Jum’at ke Jum’at, dari Ramadhan ke Ramadhan, dapat menghapuskan dosadosa, apabila dosa-dosa besar dihindari.” (HR Muslim).
Rasulullah saw. bersabda:
Artinya: “Barang siapa yang melakukan ibadah di malam hari bulan Ramadhan, karena iman dan mengharapkanridha Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni.” (Muttafaqun ‘alaih).
Rasulullah saw. bersabda:
Artinya: “Barang siapa berpuasa di Bulan Ramadhan dan mengetahui batas-batasnya, dan ia menjaga diri dari segala apa yang patut dijaga, dihapuskanlah dosanya yang sebelumnya.” (HR Ahmad, Baihaqi dengan sanad baik)
Melihat hadits-hadits tersebut, maka Bulan Ramadhan adalah sebuah kesempatan emas bagi kita untuk membersihkan kotoran-kotoran dosa dan kesalahan yang melekat pada diri kita.
Bulan Tarbiyah
Allah Swt. berfirman:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orangorang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa.” (QS Al Baqarah: 183).
Allah Swt. berfirman:
Artinya: “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu adalah yang paling bertaqwa.” (QS Al Hujurat: 13).
Bulan Ramadhan merupakan bulan tarbiyah (pembinaan/pendidikan) bagi setiap insan untuk dapat mencapai derajat takwa. Diharapkan dengan puasa yang dilakukan dan ibadahibadah yang dikerjakan secara rutin pada bulan tersebut dapat menjadi sarana pendidikan dan pembinaan bagi diri kita sehingga dapat menggapai derajat takwa tersebut.
Bulan Santunan
Disebutkan dalam hadits bahwa: Artinya: “Sebaik-baik sedekah yaitu sedekah di bulan Ramadhan.” (HR Al- Bahaqi, Al-Khatib, At-Turmudzi)
Artinya: “Rasulullah saw adalah orang yang paling dermawan, dan beliau saw lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan, ketika bertemu Jibril ‘Alaihis- Salam, sungguh, kedermawanan beliau saat itu lebih kuat daripada angin yang bertiup” (HR Muttafaqun ‘alaih).
Bulan Sabar
Telah disebutkan dalam ayat dan hadits sebelum ini, bahwa Bulan Ramadhan adalah bulan puasa di mana pada siang hari kita diperintahkan meninggalkan makanan yang asalnya halal, terlebih lagi yang haram. Begitu pula di saat ada seseorang mengganggu kita.
RasuluLlah saw. bersabda:
Artinya: “Puasa adalah perisai, bila suatu hari seseorang dari kama beupuasa, hendaknya ia tidak berkata buruk dan berteriak-teriak. Bila seseorang menghina atau mencacinya, hendaknya ia berkata ‘Sesungguhnya aku sedang puasa” (HR. Al- Bukhari, Muslim dan para penulis kitab Sunan)
Bulan Mujahadah
Telah disebutkan dalam banyak ayat dan hadits dalam poin-poin sebelumnya mengenai poin berikut ini. Bulan Ramadhan adalah bulan diwajibkannya berpuasa, sebagai sarana latihan kita untuk mencapai derajat takwa. Karenanya bulan ini dapat pula dikatakan sebagai bulan mujahadah, bulan perang terhadap hawa nafsu dan keburukan-keburukan lain yang ada di dalam diri kita.
RasuluLlah saw. bersabda:
Artinya: “Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh dengan puasanya dari makan dan minum.” (HR. Al-Bukhari).
Artinya: “Bisa jadi orang yang qiyamullail itu hanya mendapatkan meleknya saja dan bisa jadi orang yang berpuasa itu hanya mendapatkan lapar dan hausnya saja” (HR Ahmad, Ath-Thabarani dan Al Baihaqi dari Ibnu Umar, juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Abu Hurairah dengan redaksi sedikit berbeda).
Bulan Perjuangan, Kekuatan dan Kemenangan
Bulan Ramadhan bukanlah bulan lemah dan malas, namun justru sebaliknya bahwa Bulan Ramadhan bagi umat Islam adalah bulan perjuangan, jihad, bulan kuat dan bulan kemenangan. Kita dapat melihat dalam sejarah emas Islam, di mana pada Bulan Ramadhan ini berbagai kemenangan dan kesuksesan diraih oleh Umat Islam atas Izin Allah Swt.
Perang Badar Kubro yang diabadikan dalam Al Qur’an sebagai yaumul furqan (hari pembeda antara kebenaran dan kebatilan), dan ummat Islam saat itu meraih kemenangan besar, terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 2 Hijriyah. Dan saat itu, gembong kebatilan, Abu Jahal, terbunuh.
Fathu Makkah (pembukaan Makkah) , yang dibadaikan dalam Al Qur’an sebagai Fathan Mubiiina (kemenangan yang nyata), juga terjadi pada Bulan Ramadhan, tepatnya pada tanggal 10 Ramadhan tahun 8 (delapan) Hijriyah.
Serangkaian peristiwa besar lain juga terjadi pada bulan Ramadhan, seperti: Dihancurkannya berhala Uzza oleh Khalid bin Al-Walid ra. pada tanggal 25 Ramadhan tahun 8 (delapan) Hijriyah. Berhala Latta dihancurkan pada bulan Ramadhan tahun 9 Hijriyah. Tersebarnya Islam di Yaman, yang terjadi pada bulan Ramadhan tahun 10 Hijriyah. Andalus (Spanyol sekarang) ditaklukkan pada tanggal 28 Ramadhan tahun 92 Hijriyah di bawah pimpinan Thariq bin Ziyad.
Peperangan ‘Ain Jalut, dimana bangsa Mongol Tartar dapat dikalahkan oleh Pasukan Islam pertama kalinya yang sebelumnya sempat dianggap mustahil, terjadi pada bulan Ramadhan tahun 658 Hijriyah.
Dan masih banyak lagi yang lainnya.
Akhirul kalam, semoga Allah SWT berkenan untuk memanjangkan umur kita agar dapat mencicipi manisnya bulan Ramadhan hingga akhir dan semoga Allah Swt. berkenan pula menjadikan bulan Ramadhan kali ini jauh lebih baik bagi kita dibanding bulan-bulan Ramadhan sebelumnya. “Allahumma bariklanaa fii Rajab wa Sya’ban, wa balighnaa Ramadhan.” ***
Dikutip, diringkas dan disusun kembali dari: Persiapan Menghadapi Bulan Ramadhan (Ust. Abdul Hasib, Lc.), Terjemah ’Fiqhus Sunnah’ (Syaikh Sayyid Sabiq rahimahuLlah), Panduan Ibadah Ramadhan (Ust. Iman Santoso, Lc.), Risalah Ramadhan (IKADI)
0 komentar:
Post a Comment