Cari Disini / Search Here

Google
 

Wednesday, August 22, 2007

KIAMAT BESAR

SETIAP hari (saat) ada manusia lahir, dan setiap saat pula ada manusia mati. Tetapi angka kelahiran rupanya lebih besar dari angka kematian, sehingga dunia ini makin lama makin lebih ramai. Berbagai-bagai umur yang dapat dicapai masing-masing manusia dalam hidup di dunia ini, tetapi rata-rata sebahagian terbesar manusia mati antara umur 60 dan 70 tahun. Bila kurang dari itu dikatakan kemudaan matinya, dan bila lebih ketuaan umurnya. Bila seorang mati,- dalam istilah agama dikatakan datang kiamatnya, iaitu kiamat kecil. Termasuk juga dinamakan kiamat kecil bila terjadi bencana-bencana, baik yang berupakan perang atau gempa-gempa bumi dan lain-lain kerusakan besar di alam ini. Beberapa Hadis Sahih menerangkan bahwa keadaan manusia makin lama makin jelek, sekalipun ilrnu pengetahuan dan teknik bertambah maju.

Sabda Rasulullah SAW:
"Tiap tahun, keadaan yang sesudahnya lebih jelek dari yang sebelumnya, sehingga kamu menemui Tuhanmu."

Sabdanyalagi: "Setiap tahun berkurang kebaikan padanya dan bertambah kejelekan." (Hadis Hasan riwayat Tabrany dari Abu Dar).

Bila keadaan makin lama makinjelek, maka sudah barang tentu akan datang suatu masa di mana keadaan manusia paling jelek. Di dalam Kitab Miskat al-Masabih diterangkan bahwa ketika itu Allah memerintahkan malaikat-malaikat untuk mengirim manusia-ma.nusia jahat itu semuanya ke dalam Neraka. Malaikat bertanya: "Berapa jumlah mereka itu?"
Allah menjawab: "Sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang dalam seribu."
Maka bila keadaan -manusia sudah begitu jeleknya, maka benar-benar tidak ada gunanya lagi mempertahankan kehidupan manusia di dunia ini. Maka ketika itu terjadilah Kiamat Besar itu. Di dalam banyak Hadis, Rasulullah s.a.w. menerangkan pula akan tanda-tanda sudah dekatnya Kiamat Besar itu.

1. KIAMAT PASTI TERJADI, JANGAN RAGU LAGI

BERULANG-ULANG dalam Kitab Suci al-Quran dan Hadis-hadis Rasulullah s.a.w. diterangkan bahwa kiamat itu pasti terjadi, tidak ada keraguan lagi padanya. Sebab itulah kepercayaan terhadap kiamat ini termasuk salahsatu rukun iman yang enam, iaitu rukun iman kelima, bergantung dengan kepercayaan terhadap Akhirat. Firman Allah:
"Sesungguhnya kiamat itu pasti datang tidak ada keraguan padanya dan sesungguhnya Allah akan membangkitkan orang-orang yang di dalam kubur. (al-Haj: 7)

"Sesungguhnya ldamat itu pasti datang, hamper Aku sembunyikan rahasianya, supaya tiap-tiapjiwa dibalas dengan apa yang ia lakukan. "
(Ta ha: I 5)
"Sesungguhnya Qiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya, tetapi kebanyakan manusia tidak mau beriman." (al-Mu'min: 59)

Adalah berdasarkan rasa kasih sayang Allah- Yang Maha Besar, Allah memberitahukan kepada manusia tentang akan terjadinya kiamat dan kebangkitan di Hari Akhirat dengan mengutus para Nabi dan Rasul. Kalau tidak, tentu kita manusia tidak akan mengetahuinya, kita akan buta sebagai Nabi dan Rasul Penutup, sebagai yang telah kita terangkan sebelum ini. umat Islam yang dapat membersihkan diri dan Berbahagialah kepercayaan mereka dari ajaran-ajaran yang menyeleweng itu, iaitu dengan tetap dan teguh berpegangan kepada Kitab Allah al-Quran al-Karim dan Sunnah Rasulullah yang merupakan Hadis-hadis yang sahih. Memang terasa sekali besarnya bahaya yang dihadapi umat manusia di abad-abad yang terakhir ini bila tidak ada pegangan hidup iaitu al-Quran dan Hadis Rasulullah. Kesesatan demi kesesatan, khurafat demi khurafat telah mempengaruhi kehidupan manusia yang tedauh dari al-Quran dan Hadis Rasulullah, baik manusia-manusia yang pintar dan berpengetahuan tinggi. apatagi manusi,a yang bodoh-bodoh yang berpengetahuan sederhana sekali.

Kewajiban setiap peribadi Muslimin untuk menyebarkan ajaran al Quran dan Sunnah Rasulullah seluas-luasnya dan segiat-giatnya, di mana dan kapan saja di tengah-tengah masyarakat manusia sekarang ini.

2. BAGAIMANA TERJADINYA KIAMAT

KIAMAT adalah kejadian maha dahsyat yang pasti terjadi. Di dalam al-Quran keiadian dahsyat ini diberi nama dengan beberapa nama yang hebat-hebat.

Di antara namanya: Al-Haqqah, artinya: Sesuatu yang pasti datang, pasti teriadi. Al-Qari'ah, artinya: Penggegar, sesuatu yang menggoncangkan dengan keras sekali. Al-Faza'ul-Akbar, artinya: Kegemparan yang maha besar. Az-Zalzalah, artinya: Gempa kegoncangan bumi.
Perhatikanlah ayat-ayat al-Quran berikut ini:
"Yang pasti terjadi. Apakah yang pasti terjadi itu? Tahukah engkau, Dengan susunan (kesusasteraan) kalimat yang terdiri dari 3 tingkat, pertama kata tunggal (al-Haqqah) tanpa pokok dan sebutan, boleh dianggap sebagai pokok dan boleh pula sebagai sebutan. Kemudian dengan bentuk pertanyaan yang sederhana. Dan terakhir dengan bentuk pertanyaan yang mendalam. Demikiantah caranya Allah membavangkan kehebatan dan kedahsyatan kejadian yang pasti teriadi itu. apakah yang pasti terjadi itu ? " (al-Haqqah: 1-3)

"Penggegar. Apakah penggegar itu? Tahukah engkau apakah penggegar itu ?" (al-Qari'ah: 1-3)
Sama dengan susunan ayat di atasnya, Allah menerangkan bagaimana hebatnya penggegar yang menimbulkan kegoncangan itu.

"Kedahsyatan yang maha hebat itu tidak akan menggemparkan mereka (orang-orang beriman), mereka akan disambut oleh para Malaikat. Inilah hariyang sudah dijanjikan kepadamu. Di hari itu, Kami akan gulung langit seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Bagaimana Kami memulai setiap kejadian, begitu pula Kami mengulangi kejadian itu, sebagai perjanjian atas Kami, sesungguhnya Kami pasti memenuhi peyanjian itu." (al-Anbiya'- 103-104)

Di dalam ayat diterangkan kehebatan kegemparan hari kiamat itu, tetapi orang-orang-yang beriman tidak sedih dan gempar menghadapinya, sebab masing-masing mereka di dampingi dan dihibur oleh para Malaikat, karena di saat itu mereka teringat akan kebahagiaan yang sudah dijanjikan Allah bagi mereka.

"Hai manusia, taqwalah terhadap Tuhanmu, karena sesungguhnya gempa saat itu amatlah hebatnya. Di hari itu akan kamu lihat, tiap-tiap wanita yang menyusui anak akan lupa terhadap anak susuannya itu, dan tiap wanita yang hamil akan keguguran apa yang dikahdungnya itu. Sem ua manusia mabuk (panik), yang sebenarnya mereka bukan mabuk, tetapi siksaan Allahlah yang amat keras sekali." (al-Haj: 1-2)

Kejadian kiamat ini diterangkan dengan ayat-ayat yang banyak sekali jurniahnya di dalam al-Quran, ditambah dengan beratus-ratus Hadis yang sahih. Sekalipun begitu yang kita ketahui dengan perantaraan ayat-ayat dan Hadis-hadis itu hanyalah garis-garis besarnya saja, kita tak tahu kejadian secara terperinci. Dan kita tidak tahu proses kejadiannya taraf demi taraf. Diterangkan di dalam banyak ayat dan Hadis, bahwa kehidupan manusia di permukaan bumi ini makin lama makin rusak, apalagi setelah berkuasanya Dajal-dajal di permukaan bumi ini. Manusia banyak tertarik menjadi pengikut Dajal, karena mendapat harta kekayaan dan kesenangan duniawi.
Sekalipun Nabi Isa Ibnu Maryam turun ke dunia dan dapat mengalahkan Dajal itu dan di dunia ini lalu berkuasa seorang Imam atau Khalifah yang amat adil, sehingga semua manusia hidup makmur dan aman, tetapi kekuasaan ini tidak begitu lama. Hanya dalam waktu 7, 8 atau 9 tahun saja. Turunnya Nabi Isa lbnu Maryam dan berkuasanya seorang Imam yang adil, hanyalah sekadar memberikan tanda kepada orang-orang yang beriman, bahwa kiamat sudah dekat sekali, agar mereka tetap sabar dan tenang menghadapi segala kemungkinan, kedahsyatan, kehebatar, keganasan, kekejaman dan serba macam mala petaka menjelang terjadinya kiamat itu. Di kala keadaan manusia tiba di puncak kebobrokan, kerusakan dan kekufuran dan - kekejaman itu, lalu Allah memerintah Malaikat lsrafil meniup sangkakala atau trompet. Trompet besar yang berbunyi terdengar dari Timur sampai ke Barat, bahkan sampai ke ruang angkasa luar sekaiipun.
Di saat itu bumi lalu bergoncang sehebat-hebatnya, gunung-gunung berterbangan meletus menjadi abu, air lautan bergulung-gulung (tidak teratur lagi jalannya). Terjadi letusan demi letusan, di bumi, di langit dan di mana saja. Terjadi kilat yang luar biasa tajamnya sehingga membutakan segala mata. Hati dan jantung berdebar dan remuk, mata merem ketakutan. Terjadilah kematian total yang serentak bagi segala makhluk hidup dan makhluk seluruhnya. Mati semua manusia, mati semua malaikat, mati semua jin dan iblis, - mati semua binatang dan tumbuh-tumbuhan. Mati semua bintang dan planit (tidak beredar lagi), mati segala angin (tidak berembus lagi), mati semua air atau lautan, tidak ada riak dan gelombang lagi. Mati segala-galanya. Yang tetap hidup hanya Zat Allah Yang Maha Hidup dan tidak akan mati-mati selamanya. Dan yang terakhir sekali. matinya ialah Malaikat Israfil yang meniup trompet dan Kemudian itu Malaikat maut sendiri. Terjadilah kesepian, tenang, tidak ada yang bergerak dan berbunyi di seluruh alam, di langit dan di bumi. Tidak ada detik, detak atau dentum, tidak ada gerak, gerik atau gerok. Sepi sesepi-sepinya dalam masa kirakira 40 tahun lamanya.
Perhatikanlah ayat-ayat berikut ini: "Bila digempakan bumi sekeras-kerasnya. Dan bumi lalu menyemburkanisikandungannya. Manusia berkata : Kenapa begitu? " (az-Zalzalah: 1-3)
"Penggegar. Apakah penggegar itu? Tahukah engkau apakah peng, gegar itu? Di han'itu manusia seperti kupu-kupu yang berterbangan. Dan gunung-gunung sepeft bulu yang dihamburkan. (al-Qari'ah: 1 -5)

"Di hari itu akan bergegar keras sesuatu yang bergegar. Diikuti oleh kejadian lain (iaitu bunyi trompet). Setiap hati merasa takut ngeri. Setiap mata akan tunduk merendah (tidak seorang manusia yang sanggup ber- sombong diri lagi. (an-Nazi'at: 6-9)
"Dan ditiuplah trompet- lalu matilah semua penduduk langit dan penduduk bumi, kecuali yang di kehendak Allah. Lalu ditiup trompet sekali lagi, tiba-tiba semua manusia had kembali berdiri melihat dan menunggu. " (az-Zumar: 68)

Bunyi trompet pertama menyebabkan kematian total bagi seluruh isi langit (malaikat) dan isi bumi (manusia danjin), kecuali Allah dan Malaikat israfil. Sedang bunyi trompet yang kedua menyebabkan semua manusia. jin, malaikat dan lain-lain makhluk yang pernah hidup menjadi hidup kembali. lnilah yang dinamakan Hari Kebangkitan (hidup kembali) atau Akhirat.

"Bila matahari digulung (tidak bersinar lagi). Dan bila bintang-bintang berguguran (tidak teratur jalannya). Bila gunung-gunung dihapuskan (meletus). Bila unta-unta yang bunting dibiarkan (tidak ada yang mau memeliharanya lagi). Bila binatang-binatang buas berkumpul (tidak ganas lagi). Bila laut-laut mendidih (panas). Bila roh-roh dikembalikan (ke tubuh). Bila anak-anak perempuan yang dikuburkan hidup-hidup ditanyai. Dengan dosa apa mereka dibunuh. Bila surat-surat amal disebarkan. Bila langit dicabul Bila Neraka dinyalakan. Bila Syurga dihampirkan. " (at-Takwir: 1-13)

Ayat-ayat tersebut menerangkan 4 gelombang kejadian hebat, itu kematian total (kiamat), kebangkitan total (hidup kembali), perhisaban (pengadilan), dan akhirnya pembalasan dengan Neraka atau Syurga. "(Ingatlah) bila ter]adi kejadian besar itu (kiamat). Tentang kejadiannya bukan kabar dusta. (Kejadian) itu akan merendahkan dan meninggikan. Ingatlah bila digoncangkan bumi sekeras-kerasnya. Dan dihancurkan gunung-gunung selumat-lumatnya. Maka jadilah ia debu yang befterbangan. Makajadilah kamu (manusia) 3 golongan. laitu golongan kanan dan siapakah golongan -kanan itu? Dan golongan celaka dan siapakah golongan celaka itu? Dan golongan yang terdahulu itulah yang terdahulu. "
(al-Waqi'ah: 1-10)

Di dalam ayat-ayat tersebut di antara lain diterangkan bahwa kejadian kiamat itu gunanya ialah untuk merendahkan dan menghinakan manusia yang kafir, berdosa dan jahat, dan meninggikan manusia-manusia yang beriman, berbuat kebajikan dan berakhlak tinggi selama hidup di dunia ini. Sebab di dalam kehidupan di dunia ini kadang-kadang terjadi sebaliknya: Orang-orang yang kafir, jahat dan berdosa mendapat kedudukan yang tinggi, sedang orang-orang yang iman, baik dan berjasa direndahkan, dianiaya dan disiksa atau dirugikan.
"Di hari itu bumi diganti dengan bumi lain, begitu juga langit (bintang-bintang dan planet), dan mereka akan menghadap Allah Yang Maha Tunggal dan Maha Kuasa." (Ibrahim: 48)

Menurut ayat ini sesudah kejadian kiamat itu nanti, bumi dan langit (bintang-bintang dan planit-planit) tetap ada, tetapi bumi, bintang-bintang dan planit-planit yang baru, bukan bumi, bintang-bintang dan planit-plaflit \yang sekarang ini.

Sabda Rasulullah s.a.w. dari Abdullah bin Mas'ud:
Telah datang seorang pendita (Yahudi) kepada Nabi s.a.w. berkata: "Ya Muhammad atau Ya Abal Qasim. sesungguhnya Allah ,rnemegang semua langit di atas sebuah jari, dan seluruh bumi di atas sebuah jari dan gunung-gunung bersama kayu-kayuannya di atas sebuahjari pula, atas sebuah jari pula, dan lain-lain makhluk di air dan seluruh sarnudera di goyangkan semuanya itu (lalu terjadi atas sebuah jari pula, lalu Allah kiarnat) sambil berkata: Saya kuasa, saya kuasa." Mendengar itu Rasulullah s.a.w. ketawa mengagumi apa yang dikatakan peneta itu sambil membenarkannya. Kemudian itu Rasulullah s.a.w. lalu membaca (al-Quran az-Zumar ayat 67)
"Dan mereka (orang kafir itu) tidak hormati Allah dengan penghormatan yang sepantasnya padahal bumi seluruhnya dalam genggamanNya, pada hari kiamat, sedang seluruh langit tergulung di dalam tangan kanan-Nya. Maha Suci Dia dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka sekutukan. "

Hadis dan-ayat ini menunjukkan bagaimana gampangnya bagi Allah menghancurkan seluruh langit dan bumi, atau menggantinya dengan bumi dan langit yang baru. Orang yang tak percaya ini berarti tidak dapat menghormati Allah dengan penghormatan yang sepantasnya. Nabi Muhammad s.a.w. arnat gembira mendengar keterangan pendeta Yahudi itu, karena sesuai dengan apa yang diwahyukan Allah kepada beliau dalam ayat yang tersebut di dalam Hadis itu. Demikianlah cara terjadinya kiamat itu menurut garis-garis besar yang diajarkan oteh Kitab Suci al-Quran dan Hadis-hadis Rasulullah s.a.w. Orang yang beriman tidak ragu sedikit pun. Kalau masih ragu menandakan yang imannya masih belum sempurna. Siapa saja yang masih ragu, harus memeras otak dan fikirannya kembali sampai menjadi yakin seyakin-yakinnya. Keyakinan itu harus dicapai sebelum dia meninggalkan dunia yang fana ini.

Firman Allah:
Sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu keyakinan itu (iaitu mati) (al-Hijr: 99)

0 komentar: